Profil Juliari Batubara, Menteri Kedua Jokowi Ditetapkan Tersangka Korupsi
KPK telah menetapkan Menteri Sosial Juliari Batubara sebagai tersangka kasus suap bantuan sosial (bansos) Covid-19. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu diduga menerima suap senilai Rp17 miliar. Ia telah menyerahkan diri ke kantor KPK, Minggu dini hari (6/12/2020).
Juliari Batubara menambah catatan hitam menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju (2019-2024) yang terjerat kasus korupsi. Sebelum Juliari, KPK lebih dulu menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo terkait perizinan ekspor benih lobster.
Lantas siapa sebenarnya sosok Juliari Batubara? Berikut ini profil Juliari Batubara dilansir dari berbagai sumber:
1. Pendidikan
Juliari Peter Batubara atau lebih dikenal Juliari Batubara lahir pada 22 Juli 1972 di Jakarta. Ia menamatkan pendidikan SD dan SMP-nya di St Franciscus Asisi, Tebet, Jakarta tahun 1979 hingga 1988.
Selama masa SMA, Juliari menyelesaikan pendidikan di SMAN 8 Tebet Jakarta tahun 1988 hingga 1991. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di luar negeri yakni Riverside City College dan Chapman University di Amerika Serikat.
2. Karier politik
Kiprah politik Juliari Batubara dimulai saat ia menjadi anggota Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDIP pada 2003-2008. Selama 2 periode, ia menjabat sebagai anggota DPR untuk daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah I.
Sementara dalam struktur DPP PDIP, Juliari menduduki posisi Wakil Bendahara Umum tahun 2019-2024. Ia dipilih Presiden Jokowi sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Rabu (23/10/2019), menggantikan posisi yang sebelumnya ditempati Agus Gumiwang Kartasasmita.
3. Pebisnis ulung
Juliari dikenal sebagai pebisnis ulung. Sebelum terjun ke dunia politik, ia sempat menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah jabatan penting yang ia pegang di beberapa perusahaan.
Tahun 2003, Juliari menjabat sebagai Direktur Utama PT Wiraswasta Gemilang Indonesia. Selain itu, Juliari juga pernah duduk di kursi Direktur Utama PT Bwana Energy tahun 2004 dan Komisaris Utama PT Tridaya Mandiri tahun 2005.
4. Harta kekayaan
Dilansir dari situs e-lhkpn.go.id, harta kekayaan Juliari yang terdaftar di laporan kekayaan harta pejabat negara (LHKPN) mencapai Rp 47,18 miliar. Ia terakhir memberikan laporan LHKPN-nya pada 30 April 2020 untuk laporan periodik 2019. Kekayaannya terdiri dari aset dan bangunan, yaitu aset yang ada di Jakarta, Bogor (Jawa Barat), Badung (Bali) dan Simalungun (Sumatera Utara) dengan total Rp 48,1 miliar.
Juliari juga memiliki mobil Land Rover Jeep tahun 2008 seharga Rp 618 juta. Ia juga memiliki beberapa harta bergerak Rp 1,1 miliar. Selain itu, ia juga memiliki surat berharga senilai Rp 4,65 miliar, serta kas Rp 10,2 miliar. Secara total, ia memiliki harta Rp 64,7 miliar. Karena ia memiliki utang Rp 17,5 miliar, maka total hartanya hanya Rp 47,18 miliar.