Kelima siswa sekolah menengah yang memicu kemarahan dengan video yang mengejek anak-anak Palestina di sebuah restoran cepat saji itu telah mengeluarkan permintaan maaf kepada publik.
Dalam video permintaan maafnya, salah satu siswa, siswa kelas 3 SMP, mengakui kerugian akibat perbuatannya. “Saya ingin meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas kelakuan saya yang tidak terpuji,” ujarnya. “Saya tidak bermaksud menyinggung siapa pun, dan sekarang saya menyadari bahwa kata-kata saya menyakitkan.”
Empat siswa lainnya yang terlibat dalam insiden tersebut juga meminta maaf atas komentar mereka yang tidak bijaksana, dan menyatakan bahwa mereka tidak pernah bermaksud agar video tersebut menjadi viral. “Saya tidak bermaksud merekam dan membagikan video tersebut ke media sosial,” jelas salah satu dari mereka. “Itu adalah momen yang spontan, dan saya menyesali keputusan saya.”
Para siswa secara kolektif menyatakan penyesalan mereka atas kata-kata menyakitkan mereka dan berjanji untuk belajar dari kesalahan mereka. “Sebagai pihak yang memposting video tersebut, saya dengan tulus meminta maaf dan akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” pungkas salah satu dari mereka.
Klarifikasi SMPN 216 Jakarta
SMPN 216 Jakarta menyikapi video kontroversial yang beredar di media sosial yang memperlihatkan empat remaja yang meremehkan isu Palestina di sebuah restoran cepat saji. Pihak sekolah mengklarifikasi bahwa orang-orang dalam video tersebut bukanlah siswanya.
Berdasarkan keterangan pihak sekolah di Instagram mereka, Selasa, 11 Juni 2024, peristiwa itu terjadi pada Minggu sore, 9 Juni 2024, saat keempat oknum yang baru pulang dari tempat ibadah itu sedang bercanda-canda di sebuah restoran cepat saji. SMPN 216 Jakarta menegaskan, tidak ada satu pun individu dalam video tersebut yang terafiliasi dengan sekolahnya.
Pihak sekolah mengecam perilaku yang ditampilkan dalam video tersebut, menyatakan bahwa mereka menyesali kejadian tersebut dan akan selalu mengedepankan toleransi. Para oknum yang terlibat beserta orang tuanya dipanggil untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada pihak-pihak yang terkena dampak atas perbuatannya.
Dalam video tersebut, salah satu remaja terlihat memegang tulang ayam goreng sambil bercanda menyebutnya sebagai “tulang anak Palestina”. Seorang remaja lainnya menimpali, mencelupkan saus dan berkomentar tentang “darah anak-anak Palestina”, yang disusul dengan gelak tawa.