PALU – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) telah aktif selama setengah abad dan telah berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
“KAHMI telah berkhidmat kepada bangsa melalui kerja ekonomi, politik, sosial dan budaya yang berlandaskan pada nilai islam dan Indonesia,” katanya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) di Palu, Jumat, 25 November 2022.
Ia berpesan, agar semua yang mengabdi pada rakyat, bangsa dan Ummat Manusia harus berdiri di atas nilai Islam dan keindonesiaan.
Wapres juga mengapresiasi program kerja KAHMI untuk mendukung keberhasilan agenda pembangunan pemerintah, antara lain melalui pemberdayaan UKM dan temu usaha, serta kegiatan filantropi terkait pemberdayaan masyarakat.
“Saya minta program KAHMI semakin relevan dan tepat sasaran secara ciri inovasi dan kolaborasi,” ujarnya.
Menurutnya, Munas XI KAHMI merupakan mekanisme strategis untuk menjadi struktur kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan, sekaligus sebagai sarana untuk mengkonsolidasikan seluruh anggota KAHMI.
“Jadikan momen Munas menujukkan bahwa KAHMI dapat menjadi model Demokrasi yang santun dan cerdas. Jangan sampai ada kursi melayang,” pesannya.
Wapres juga berharap Musyawarah Nasional dapat menghasilkan KAHMI yang kuat. Kepemimpinan dan rekomendasi kebijakan strategis, lalu menghasilkan rencana aksi nyata atau kepemimpinan yang transformatif, inovatif, dan mampu memicu kemajuan organisasi yang bermanfaat bagi ummat bangsa dan negara.
Sementara itu, Ahmad Doli Kurnia, Koordinator Pengurus Korps Alumni HMI (KAHMI), berharap Musyawarah Nasional (Munas) KAHMI ke-11 di Palu dapat menstimulus ide dan bahan pemikiran baru bagi organisasi.
“Mari kita isi dengan pemikiran cerdas, visi baru, ide baru, gagasan baru tentang gerakan KAHMI lima tahun ke depan, untuk Indonesia yang lebih baik, lebih maju dan sejahtera serta untuk kebaikan rakyat, Islam dan kemuliaan bagi kita semua”, katanya.
Munas ke-11 KAHMI di Palu, 24-27 November 2022. Agenda lima tahunan itu juga dijadwalkan memilih sembilan presidium baru dari 40 nama yang dinyatakan lolos sebagai bakal calon.
Para bakal calon itu mewakili tiga kategori pertama politisi, kedua akademisi dan birokrasi, serta ketiga pengusaha, profesional dan LSM.
Komentar