Kisah Lengkap Sewu Dino yang Disebut Lebih Seram dari KKN di Desa Penari

Sri yg mendengar pertanyaan itu, awalnya kaget, namun, dengan tergagap, Sri bisa menjawabnya, bila memang benar, ia lahir di hari kliwon, namun, ia tidak tahu, bila itu, hari jumat.

Si pemilk jasa, mengangguk, seakan ia menemukan apa yg ia cari, bagi Sri, itu pertanyaan aneh.

“Hayangati ya Sri” (hari lahir kamu istimewa ya Sri) kata si pemilik jasa. Lalu kemudian, ia membawa Sri ke ruangan lain yg lebih besar, lebih megah, ia di minta untuk menunggu. Sayangnya, sudah ada 2 orang yg sudah duduk disana lebih dahulu. Tampaknya, Sri sudah lolos.

Baginya yg sekarang Sri pikirkan adalah, ia harus mencari uang, untuk menopang kebutuhan yg kian hari semakin melejit, untuk makan sehari-hari saja sudah susah, untuk itu, Sri nekat melamar untuk menjadi pembantu di rumah orang yg mampu.

Langit masih gelap, namun Sri begitu antusias, meski ia janjian akan datang pukul 8, Sri sudah bergegas keluar rumah, saat fajar pertama sudah menyingsing tinggi.

Ia harus naik angkutan kota, kampungnya ada di pinggiran, butuh waktu 1 setengah jam untuk sampai ke kota.

Tibalah Sri, di depan rumah besar itu, meski dalam bentuk rumah, namun, si pemilk sudah sangat terkenal sebagai agen penyalur tenaga kerja untuk orang yg mencari jasa PRT, Sri baru tiba, dan dilihatnya, sudah banyak sekali orang menunggu, tampaknya, Sri bukan satu2nya yg datang.

Butuh waktu lama, untuk akhirnya nama Sri yg di panggil, ia masuk ke sebuah ruangan kecil, melihat si pemilik agen penyalur, lalu, ia menjelaskan bahwa kemungkinan ia butuh jasa PRT untuk satu keluarga, namun, ia masih harus diseleksi, dan siang ini, si keluarga, akan datang.

Namun, sebelum keluarga itu datang, si pemilik jasa, bertanya pertanyaan yg membuat Sri sedikit curiga, lebih tepatnya, pertanyaannya, mengundang banyak sekali pertanyaan, salah satunnya.

“Sri, bener, awakmu lahir pas dino Jum’at Kliwon” (Sri, ini benar, kamu lahir jumat kliwon).

Sri yg mendengar pertanyaan itu, awalnya kaget, namun, dengan tergagap, Sri bisa menjawabnya, bila memang benar, ia lahir di hari kliwon, namun, ia tidak tahu, bila itu, hari jumat.

Si pemilk jasa, mengangguk, seakan ia menemukan apa yg ia cari, bagi Sri, itu pertanyaan aneh.

“Hayangati ya Sri” (hari lahir kamu istimewa ya Sri) kata si pemilik jasa. Lalu kemudian, ia membawa Sri ke ruangan lain yg lebih besar, lebih megah, ia di minta untuk menunggu. Sayangnya, sudah ada 2 orang yg sudah duduk disana lebih dahulu. Tampaknya, Sri sudah lolos.

Selama berjam-jam, Sri menunggu disana, ia sudah mengobrol dengan 2 orang yg duduk, namanya adalah Erna dan Dini, usiannya tidak jauh dari Sri, masih muda, dan belum menikah

Entah sampai mana mereka bicara, tiba2, si pemilik jasa, memanggil salah satu dari mereka. Erna keluar.

Lama tidak ada kabar, Erna tidak kembali. Sekarang, ganti Dini yg dipanggil. Kini, tinggal Sri sendirian di ruangan itu, menunggu, entah untuk apa.