Di tengah pesatnya perkembangan dunia e-sport, nama Arafah, pemuda asal Kota Palu, kini ikut bersinar di panggung global. Ia sukses mewakili Indonesia dalam ajang Visa Present FC Mobile Pro Festival di Bangkok, Thailand, sebuah kompetisi e-sport internasional yang mempertemukan talenta terbaik dari berbagai negara. Namun, keberhasilannya menembus panggung dunia tak lepas dari dukungan konkret salah satu tokoh daerah: Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah, Syarifudin Hafid.

Di balik layar, proses keberangkatan Arafah sempat dihadang persoalan administrasi, terutama dalam pengurusan visa. Salah satu syarat mutlak untuk keberangkatan ke Thailand adalah adanya penjamin resmi yang menjamin kehadiran dan tanggung jawab peserta selama berada di luar negeri. Ketika proses itu nyaris buntu, bantuan datang dari sosok yang tak disangka-sangka.

“Saya langsung ambil sikap. Saat itu saya buat surat dan bersedia menjadi penjamin secara resmi atas nama saya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah,” ungkap Syarifudin Hafid saat dikonfirmasi.

Ia menyebut, panggilan itu datang dari sahabat lamanya, Yahdi Basma, yang menyampaikan kondisi Arafah yang terancam gagal berangkat karena belum memiliki penjamin visa.

Langkah cepat tersebut menjadi titik balik penting bagi Arafah. Dengan dukungan langsung dari pimpinan dewan, ia akhirnya bisa menyelesaikan seluruh proses administrasi dan terbang ke Bangkok pada 11 Juni 2025. Di ajang tersebut, Arafah tampil percaya diri, membuktikan bahwa anak muda Palu mampu bersaing di level internasional.

“Kalau bukan karena KK Syarifudin, mungkin saya tidak bisa berangkat. Terima kasih sudah membantu pengurusan paspor dan visa saya. Ini sangat berarti,” kata Arafah, mengungkapkan rasa terima kasihnya.

Dede Pasau, sahabat Arafah, turut menuliskan apresiasinya di media sosial. Ia menilai campur tangan langsung dari Syarifudin Hafid sebagai langkah yang patut ditiru, terlebih di tengah semangat banyak anak muda yang ingin membawa nama daerah ke kancah dunia.

Kisah ini menjadi contoh nyata bahwa sinergi antara pemuda kreatif dan pemimpin daerah bukanlah hal yang mustahil. Ketika pejabat publik membuka diri untuk terlibat langsung dalam mendorong potensi generasi muda, maka jarak dari Palu ke panggung dunia bukan lagi angan-angan. ***