Sebelum Eksekusi Program, Penataan Birokrasi Fokus 100 Hari Pertama Anwar-Reny
Estafet kepemimpinan Sulawesi Tengah resmi beralih dari Gubernur Rusdy Mastura kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Dr. Anwar Hafid, M.Si., dan dr. Reny Lamadjido, Sp.PK, M.Kes. dalam Rapat Paripurna Serah Terima Jabatan dan Penyampaian Pidato Gubernur Terpilih di Gedung DPRD Sulteng, Senin (3/3/2025).
Acara ini menjadi momen penting dalam perjalanan pemerintahan Sulteng, di mana pemimpin baru dihadapkan pada tantangan besar, mulai dari penyesuaian anggaran hingga perbaikan birokrasi.
Rusdy Mastura Serahkan Kepemimpinan
Dalam pidato perpisahannya, Rusdy Mastura mengungkapkan, rasa syukur atas perjalanan lima tahun kepemimpinannya dan menyerahkan tongkat estafet dengan penuh optimisme kepada penerusnya.
“Estafet kepemimpinan ini saya serahkan dengan penuh rasa syukur kepada saudara gubernur dan wakil gubernur yang baik, Dr. Anwar Hafid dan dr. Reny Lamadjido. Kita telah melewati proses demokrasi yang menantang, dan saya yakin penerus kami akan terus membawa kemajuan bagi daerah ini,” ujarnya.
Rusdy mengatakan, bahwa keberhasilan pembangunan dalam lima tahun terakhir merupakan hasil kerja keras bersama yang harus dilanjutkan demi kesejahteraan masyarakat Sulteng.
Lanjutkan Fondasi, Perbaiki Mesin Birokrasi
Mengawali kepemimpinannya, Anwar Hafid, menegaskan, bahwa tantangan yang dihadapi tidak ringan. Ia berkomitmen untuk menjaga fondasi yang telah dibangun pendahulunya serta mengembangkan sinergi dengan DPRD dan mitra pembangunan.
“Kami akan terus berupaya menjaga fondasi yang telah dibangun oleh pendahulu kami dan mewujudkan aspirasi masyarakat melalui sinergi erat dengan DPRD. Kesuksesan pemerintahan ini adalah keberhasilan kita bersama,” ujar Anwar Hafid.
Anwar juga mengibaratkan birokrasi sebagai mesin mobil yang perlu diperbaiki agar bisa berjalan optimal.
Ia merencanakan, tiga bulan pertama masa kepemimpinan untuk memperbaiki kinerja birokrasi, memastikan setiap komponen pemerintahan berjalan maksimal sebelum meluncurkan program pembangunan baru.
Efisiensi dan Peningkatan Pendapatan Daerah
Salah satu tantangan utama yang dihadapi pemerintahan baru adalah tekanan anggaran akibat kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat. Untuk itu, Anwar Hafid berencana menyusun strategi fiskal yang cermat serta menggandeng DPRD dalam menetapkan peraturan daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kami akan menggalang dukungan dari DPRD dan para mitra pembangunan untuk menyusun payung hukum yang melegalisir upaya peningkatan pendapatan daerah,” jelasnya.
Anwar menegaskan, bahwa meskipun janji kampanye akan segera diwujudkan, pemerintah akan bekerja secara bertahap sesuai dengan prioritas mendesak yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030.
Dukungan Masyarakat Jadi Kunci Sukses
Dalam pidatonya, Anwar Hafid juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersabar dan memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan baru.
Ia menekankan, bahwa tidak semua program bisa terealisasi dalam tahun pertama, namun pemerintah akan bekerja secara bertahap dan memastikan setiap kebijakan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Acara ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, dan akademisi.
Dengan semangat kebersamaan, transisi kepemimpinan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Sulawesi Tengah untuk terus maju dan berkembang di bawah kepemimpinan baru. (Rfi)
