Kericuhan Karyawan Kontraktor di IMIP, Perusahaan Ambil Langkah Hukum
Sejumlah karyawan kontraktor di kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melakukan aksi anarkis pada Minggu (2/3/2025). Insiden ini mengakibatkan kerusakan fasilitas perusahaan dan melukai beberapa petugas keamanan serta karyawan lainnya.
Head of Media Relations Department PT IMIP, Dedy Kurniawan, menyampaikan, bahwa perusahaan sangat menyesalkan kejadian ini. Ia menekankan bahwa tindakan tersebut tidak hanya merugikan IMIP, tetapi juga para kontraktor yang bekerja di kawasan industri tersebut.
“Ada beberapa petugas safety IMIP, personel keamanan kawasan, aparat kepolisian, dan seorang karyawan PT Dexin Steel Indonesia (DSI) yang menjadi korban pengeroyokan oleh karyawan kontraktor. Selain itu, sejumlah mobil patroli safety juga dirusak dan dibakar,” ujar Dedy.
Pemicu Kericuhan
Aksi anarkis ini dipicu oleh penerapan aturan baru terkait transportasi karyawan di dalam kawasan industri IMIP. Manajemen IMIP bersama tenant mewajibkan penggunaan bus sebagai transportasi resmi bagi karyawan guna mengurangi risiko kecelakaan akibat penggunaan mobil bak terbuka.
Sosialisasi aturan ini telah dilakukan sejak Juli 2024 kepada ratusan perusahaan kontraktor atau Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS). Sebagian besar kontraktor menerima kebijakan ini, tetapi masih ada yang menolaknya dengan berbagai alasan.
“Ini adalah langkah kami untuk memastikan keselamatan pekerja serta menjalankan regulasi pemerintah terkait standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),” kata Dedy.
Setelah delapan bulan sosialisasi, IMIP secara resmi menerapkan larangan penggunaan kendaraan bak terbuka mulai 1 Maret 2025. Keputusan ini memicu ketegangan yang akhirnya berujung pada aksi anarkis pada Minggu pagi.
Langkah Hukum dan Situasi Terkini
Pihak IMIP menegaskan bahwa mereka akan mengambil jalur hukum terkait insiden ini. Selain aksi perusakan dan kekerasan terhadap petugas, terdapat juga tindakan pencurian aset perusahaan seperti AC, besi, dan kabel tembaga oleh oknum karyawan kontraktor.
“Kami sangat menyayangkan adanya pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk melakukan pencurian,” tambah Dedy.
Sebelumnya, sempat terjadi ketegangan antara karyawan kontraktor dan karyawan PT QMB akibat penahanan bus pengangkut karyawan. Namun, kondisi saat ini telah kembali kondusif, dan aktivitas kerja di kawasan IMIP sudah berjalan normal. (Rfi)
Note: Artikel ini telah di revisi. Ada kesalahan pada judul yang menyebut Aksi Mogok Kerja.

 
													 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					