Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang diperingati setiap tahun, tepatnya 27 Rajab dalam kalender Hijriah oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Peristiwa ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu Isra, perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan Miraj, yaitu kenaikan beliau dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh.

Dalam peristiwa ini, Rasulullah SAW menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu sehari semalam.

Peristiwa Isra Miraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah, sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah.

Menurut mayoritas ulama, peristiwa ini diperkirakan terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Isra Miraj menjadi ujian keimanan bagi umat Islam pada saat itu.

Banyak yang meragukan kebenaran kisah tersebut, tetapi para sahabat yang memiliki iman kuat, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, langsung mempercayainya tanpa ragu.

Perjalanan Isra: Makkah ke Yerusalem

Pada malam Isra Miraj, Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan membawa Buraq, seekor hewan putih yang lebih besar dari keledai namun lebih kecil dari bagal, yang dapat melangkah sejauh pandangan mata.

Dengan menaiki Buraq, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Setibanya di sana, beliau melaksanakan salat dua rakaat dan menjadi imam bagi para nabi yang telah mendahuluinya.

Miraj: Kenaikan ke Sidratul Muntaha

Setelah melaksanakan salat di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan Miraj ke langit, ditemani oleh Malaikat Jibril. Dalam perjalanannya, beliau bertemu dengan para nabi di setiap lapisan langit:

  • Langit pertama: Nabi Adam AS
  • Langit kedua: Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS
  • Langit ketiga: Nabi Yusuf AS
  • Langit keempat: Nabi Idris AS
  • Langit kelima: Nabi Harun AS
  • Langit keenam: Nabi Musa AS
  • Langit ketujuh: Nabi Ibrahim AS

Pada akhirnya, Nabi Muhammad SAW mencapai Sidratul Muntaha, sebuah tempat yang menjadi batas pengetahuan makhluk.

Di sana, beliau menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu sebagai ibadah wajib bagi umat Islam.

Awalnya, salat diwajibkan sebanyak 50 kali sehari, tetapi setelah Nabi Muhammad SAW memohon keringanan, jumlahnya dikurangi menjadi lima kali sehari dengan pahala yang sama seperti 50 kali salat.

Hikmah Isra Miraj

Isra Miraj memiliki banyak hikmah bagi umat Islam, terutama dalam menegaskan pentingnya salat sebagai sarana komunikasi langsung dengan Allah SWT.

Peristiwa ini juga menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah serta mengajarkan umat Islam untuk tetap teguh dalam keimanan meskipun menghadapi berbagai tantangan dan cobaan.

Artikel ini dikutip dari berbagai sumber.