PRETORIA — Pemerintah Afrika Selatan memutuskan untuk menarik duta besarnya di Israel pada Senin (14/5), sampai pemberitahuan lebih lanjut. Penarikan ini merupakan bentuk protes atas kematian sedikitnya 61 warga Palestina dalam bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan Gaza.

“Para korban itu mengambil bagian dalam aksi protes damai terhadap peresmian Kedutaan Besar AS di Yerusalem yang provokatif. Serangan [pasukan Israel] telah menyebabkan banyak warga Palestina yang dilaporkan terluka, dan penghancuran properti secara sewenang-wenang,” tambah pernyataan itu.

“Mengingat cara serangan Israel yang tidak pandang bulu dan membabi buta, pemerintah Afrika Selatan telah mengambil keputusan untuk menarik Duta Besar Sisa Ngombane dengan segera sampai pemberitahuan lebih lanjut kata pertanyaan tersebut.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Afrika Selatan Emmanuel Nahshon menegaskan duta besar Afrika Selatan ditarik untuk melakukan konsultasi. Dubes Ngombane akan berangkat ke Pretoria pada Senin (14/5) malam.

Pretoria juga meminta Israel untuk menarik diri dari Jalur Gaza dan mengakhiri serangan di wilayah Palestina. Partai yang berkuasa di Afrika Selatan pada Desember lalu telah meminta pemerintah segera mencabut kedutaannya di Israel.

Puluhan ribu warga Palestina melakukan aksi protes di perbatasan Gaza dan ratusan lainnya bentrok dengan pasukan Israel di pinggiran Yerusalem dan di lokasi lain di Tepi Barat. Aksi ini menandai peringatan 70 tahun Hari Nakba, atau “malapetaka,” yang merupakan hari penciptaan Israel pada 1948, serta memprotes relokasi Kedutaan Besar AS ke Yerusalem.

Pasukan Israel meluncurkan beberapa serangan udara di Jalur Gaza. Mengutip sumber Hamas, berita TV Hadashot mengatakan 10 anggota kelompok itu tewas dalam bentrokan, termasuk putra dari pendirinya, Abdel Aziz al-Rantisi. Source: Republika
[related-content]