JAKARTA – Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI, Teuku Riefky, memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 4,85 persen year on year  (yoy) pada kuartal I 2022.

“Pertumbuhan PDB pada kuartal I 2022 diestimasi berkisar 4,85 persen, atau sekitar 4,75 persen hingga 4,95 persen year on year,” kata Teuku Riefky, Jumat (6/5/2022) seperti dilansir dari Infopublik.id.

Dalam seri analisis makroekonomi LPEM-UI, Indonesia Economic Outlook Triwulan-II 2022, disebutkan bahwa memasuki 2022, Indonesia menghadapi berbagai tantangan domestik dan mancanegara.

Kombinasi dari tekanan internal dan eksternal telah memicu risiko inflasi ditengah pemulihan ekonomi. Faktor tarikan dari sisi permintaan telah mendorong naiknya daya beli seiring dengan aktivitas produksi, mobilitas masyarakat, dan pecahnya permintaan yang terpendam .

Di sisi lain, faktor pendorong dari peningkatan harga bahan baku menekan daya beli masyarakat. Meski belum termaterialisasi di angka inflasi sejauh ini, tekanan inflasi sudah terlihat dari kedua faktor tersebut.

Terlepas dari gangguan akibat varian Omicron di 2022, Triwulan-I 2022 masih menunjukkan pertumbuhan aktivitas ekonomi dan kinerja yang baik dari neraca perdagangan.

“Oleh karena itu, pertumbuhan PDB di Triwulan-I 2022 diestimasi berkisar 4,85 persen (estimasi dari 4,75 persen hingga 4,95 persen). Terlepas dari berbagai tantangan, kami masih berpandangan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2022 akan kembali ke level pra -pandemi di kisaran 5,0 persen,” pungkas Teuku.