JAKARTA – Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin menggelar pernikahan dengan Rashda Diana, Minggu, 3 Januari 2020.

Pernikahan dihelat di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam, Gontor, Jawa Timur. Momen foto-foto pernikahan keduanya pun beredar di media sosial dan menjadi perbincangan hangat. 

Baca Juga: Setelah Anosmia, Muncul Parosmia yang Jadi Gejala Baru COVID-19

Sontak, Sosok Rashda Diana langsung menarik perhatian warganet. Banyak yang penasaran dengan istri baru Din Syamsuddin ini. Lantas, siapakah sosok Rashda Diana? Dirangkum Infopena.com dari berbagai sumber, berikut ini profil dan fakta Rashda Diana:

1. Cucu pendiri Ponpes Gontor

Dikutip dari litapdimas.kemenag.go.id, Rashda Diana lahir pada 5 Mei 1973 di Ponorogo. Ia adalah putri kedua dari almarhum KH Imam Subakir Ahmad, yang merupakan putra KH Ahmad Ridwan sekaligus pendiri Pondok Pesantren Gontor. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia memiliki seorang kakak bernama Dr. H. Fairuz Subakir, M.A., sementara adiknya Salwa Hayati Subakir telah meninggal dunia.

2. Pendidikan

Rashda menempuh pendidikan di Fakultas Syariah Islamiyah Al-Azhar, Kairo, Mesir. Kemudian, ia melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jurusan Hukum Islam. Ia menyelesaikan disertasinya berjudul Pelembagaan Politik Negara modern Al-Mawardi dan meraih gelar doktor tahun 2019 lalu.

3. Berprofesi sebagai dosen

Jika melihat dari situs Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat (Litapdimas), nama Rashda Diana tercantum sebagai peneliti dan pengajar. Ia adalah salah satu staf pengajar dalam bidang keilmuan Syariah dan Ilmu Hukum di Universitas Darussalam Gontor. Selain mengajar, ia juga aktif menerbitkan tulisan berupa jurnal dan beberapa tulisannya pernah dipublikasikan di Jurnal Tsaqafah. 

Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Tindaklanjuti Drone Bawah Laut

4. Kehidupan pernikahan

Sebelum resmi menikah dengan Din Syamsuddin, Rashda diketahui pernah menjalani pernikahan dengan Dr. Dihyatun Masqon, yang merupakan Wakil Rektor III UNIDA Gontor. Namun, Dihyatun meninggal dunia pada tahun 2018 lalu.