ACEH TENGAH – Bencana alam banjir bandang terjadi Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Rabu (13/1) pada pukul 15.00  WIB.

Peristiwa tersebut dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi ditambah kondisi tanah perbukitan yang labil. Akibatnya air beserta lumpur mengalir deras membawa material lain bahkan sejumlah kendaraan juga turut terseret.

Dikutip dari detikcom, Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi mengatakan, peristiwa itu menyebabkan empat warga di Desa Paya Tumpi Baru mengalami luka-luka dan satu orang di Desa Paya Tumbi Induk.

Banjir juga menyebabkan 31 rumah mengalami rusak berat dan 26 unit rusak sedang. Selain itu, tiga mobil serta satu motor juga rusak berat akibat terseret banjir.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Tengah, Ishak menyebutkan, bahwa bencana tersebut berdampak pada sedikitnya tiga desa yakni Kp. Paya Tumpi Baru, Kp. Paya Tumpi Induk dan Kp. Daling Bebese.

Selain itu banjir bandang juga menyebabkan ruas jalan Takengon menuju Bireun dan beberapa jalan di sekitarnya terputus.

Pihaknya sedang berupaya membuka jalur tersebut agar akses jalan kembali normal.

“Pada saat ini kami sedang melakukan pembukaan jalan yang tertimbun (material longsor) agar akses jalan kembali normal dan membentuk posko pengunsian untuk dua kampung, yakni Tumpi Induk dan Paya Tumpi Baru,” jelas Ishak dalam keterangannya dikutip dari Laman BNPB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahaya banjir masih berpotensi terjadi di pesisir utara-timur Aceh karena hujan dengan intensitas tinggi.

“Kalau kita lihat dalam dua hari ini, masih berpotensi hujan sedang hingga lebat. Ini, dikarenakan masih adanya low pressure di sebelah utara Aceh,” ucap Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Metrologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria, Rabu, seperti dikutip CNN Indonesia dari Antara.

Ia menjelaskan udara bertekanan rendah di langit provinsi paling barat Indonesia tersebut akibat pengaruh cuaca dari Selat Malaka atau wilayah perbatasan dengan Malaysia.

Selain potensi hujan, lanjutnya, juga dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang yang bakal melanda wilayah Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Bener Meriah, Pidie, dan Pidie Jaya.

“Karena di situ, belokan arah anginnya lebih kentara. Kita melihatnya di radar cuaca yang kita miliki,” terangnya.

Sedangkan wilayah barat-selatan Aceh, kata dia, perlu diwaspadai potensi akan bahaya terjadinya longsor, seperti Aceh Barat terutama kawasan Woyla.

“Potensi longsor lainnya di Aceh meliputi Aceh Tengah, Aceh Utara terutama bagian tengah yang melintas ke Bener Meriah, Bireuen, Bener Meriah sendiri, Aceh Tenggara, dan Subulussalam,” tuturnya mengucapkan ancaman dari fenomena cuaca seperti banjir bandang di Aceh Tengah hari ini. [***]