PALU, Infopena.com – Akdemi Kebidanan (Akbid) Palu, Yayasan Pendidikan Cendrawasih,  kembali mencetak alumni sebanyak 89 orang pada wisuda X tahun 2018, yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Palu, Sabtu (15/09) siang.

Dengan demikian, sampai saat ini, Akbid Cendawasih sudah mencetak sebanyak 1.750 alumni.

Pada kesempatan itu, Ketua Yayasan Pendidikan Cendrawasih, dr. Abdullah Amari menyampaikan awal mula kehadiran Akbid Cendrawasih Palu.

Menurutnya, Akbid menerima izin operasional pada tahun 2005 dan tahun 2006 mulai menerima mahasiswi.

“Waktu itu sudah menyiapkan infrastruktur tetapi yang mendaftar hanya 11 orang. Hal itu dianggap sebagai tantangan namun para staf dan yayasan tidak pernah mundur. Tercatat  tahun 2014 kami memiliki wisudawan terbanyak, yakni 234 orang dan wisudawan paling sedikit tahun 2012 sebanyak 78 orang,” tuturnya.

Menurutnya, sudah 50 persen alumni Akbid Cendrawasih yang menjadi PNS, 25 persen sementara menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan sisanya sedang mengabdi di sejumlah instansi swasta dan sedang mencari usaha.

“Di antaranya ada beberapa memiliki prestasi. Yaitu Nuraidah Fanda angkatan VI asal Morowali pernah dinobatkan sebagai tenaga kesehatan teladan tingkat nasional dan ada beberapa juga yang telah bekerja di luar negeri,” ungkapnya.

Kata Abdullah, di Sulteng sendiri terdapat penduduk sebanyak 2 juta jiwa lebih, yang tersebar di 2017 desa, di antaranya terdapat 176 desa yang sudah terbentuk desa siaga.

“Sampai saat ini bidan itu masih punya tempat, program pemerintah saat ingin mencapai Human Development Index (HDI) dengan sasaran bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan.. Jadi jangan kira bidan itu hanya di posyandu saja,” terangnya.

Dipenghujung dia menyampaikan bahwa secara akademis para wisudawan telah mendapatkan gelar Ahli Madya Kebidanan. Dia berpesan agar alumni terus berbuat baik menjaga almamater, karena setelah itu yang akan menilai bukan lagi dosen, tetapi masyarakat.

“Karena bidan merupakan gelar penghormatan yang memiliki kedudukan yang istimewa di masyarakat,” pesannya.

Di kesempatan yang sama,  Staf Ahli  Gubernur Sulteng, Norma Marjanu, menyampaikan, sejauh ini angka kematian ibu, anak, dan status kurang gizi masih meningkat. Olehnya, peran bidan sangat dibutuhkan sebagai ujung tombak pelayan masyarakat, khususnya bagi kesehatan ibu dan anak.

Norma juga berharap kepada alumni untuk menjadi bidan yang siap ditempatkan dimana saja, dengan jiwa yang ikhlas dan peduli kepada siapa saja yang membutuhkan pertolongan dalam hal persalinan, serta melakukan pendampingan kesehatan bagi ibu dan anak.

Kegiatan wisuda itu sendiri dihadiri Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulteng, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Sulteng, perwakilan BKKBN Sulteng, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, Direktur Rumah Sakit Umum, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, Civitas Akademika Akbid Cendrawasih dan para orang tua wali. (YAMIN)