Pemprov Kirim Bantuan Darurat untuk Korban Gempa Poso
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bergerak cepat merespons bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah Poso, khususnya Kecamatan Pamona Tenggara dan Pamona Selatan. Melalui BPBD Provinsi, bantuan logistik darurat dikirim langsung dari Gudang Sentra Nipotowe Palu pada Jumat (25/7/2025), sehari setelah gempa terjadi.
Bantuan yang disalurkan tidak hanya menyentuh kebutuhan dasar, tetapi juga disesuaikan dengan kondisi pengungsi di lapangan. Kasur, selimut, tenda gulung, tenda keluarga portable, peralatan dapur, paket kebersihan keluarga, hingga perlengkapan anak-anak menjadi bagian dari logistik yang diangkut ke lokasi terdampak.
“Bantuan ini merupakan bentuk respon cepat dari Gubernur Sulawesi Tengah untuk meringankan beban warga terdampak. Saat ini yang paling dibutuhkan adalah tenda, makanan siap saji, perlengkapan bayi, serta obat-obatan,” kata Kepala BPBD Provinsi Sulteng, Akris Fattah Yunus. Ia menambahkan bahwa pihaknya masih terus melakukan pemantauan langsung di lokasi bencana.
Gempa bermagnitudo 5,7 yang mengguncang Kamis malam (24/7) tercatat menyebabkan kerusakan cukup serius di beberapa desa. Di Kecamatan Pamona Tenggara, kerusakan dilaporkan terjadi di Desa Tokilo, Tindoli, dan Tolambo. Sementara itu, di Pamona Selatan, Desa Pendolo menjadi salah satu titik terdampak. Puluhan rumah mengalami kerusakan, termasuk fasilitas publik seperti sekolah dan rumah ibadah.
Situasi pengungsian juga menjadi perhatian utama. Ribuan warga kini bertahan di tenda-tenda darurat dengan fasilitas yang masih sangat terbatas. Kondisi ini diperburuk dengan terus terjadinya gempa susulan.
“Hingga pagi ini kami mencatat ada 96 kali gempa susulan. Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada, namun tidak panik, dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” ujar Akris.
Koordinasi lintas instansi pun terus diperkuat. BPBD Provinsi tak hanya bekerja bersama BPBD Kabupaten Poso, aparat desa, dan relawan lokal, tapi juga menjalin komunikasi aktif dengan BNPB dan berbagai dinas teknis lainnya. Fokus utama kini adalah memastikan seluruh kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi secepat mungkin.
Akris menegaskan, komitmen Gubernur Anwar Hafid dalam penanganan bencana tidak berhenti di fase tanggap darurat. Pemerintah provinsi akan tetap hadir dalam proses pemulihan jangka panjang.
“Pemprov Sulteng akan terus hadir dan bergerak cepat dalam setiap fase penanganan bencana, mulai dari tanggap darurat hingga pemulihan,” tandasnya. ***
