Dukungan terhadap pengembangan Sulawesi Tengah sebagai simpul logistik nasional kini menguat di tingkat pusat. Andhika Mayrizal Amir, S.H., M.Kn., anggota DPD RI dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah, menyatakan siap memperjuangkan langsung usulan tersebut secara kelembagaan kepada pemerintah pusat.

Usulan menjadikan Sulteng simpul logistik nasional pertama kali disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, kepada Menteri Koordinator Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam kunjungan kerjanya ke Palu. Bagi Andhika, gagasan itu bukan hal baru, melainkan cita-cita lama yang belum sempat terealisasi oleh para pemimpin sebelumnya.

Baca Juga:Sulteng Menuju Provinsi Tanpa Blank Spot, Gubernur Anwar Hafid Teken MoU dengan Telkomsat

“Sebagai perwakilan daerah, saya sangat setuju dengan apa yang menjadi usulan Bapak Gubernur Sulawesi Tengah tersebut. Itu adalah mimpi besar dari para pemimpin terdahulu yang kini harus kita wujudkan bersama,” katanya.

Menurutnya, konektivitas antarwilayah akan menentukan sejauh mana dampak pembangunan bisa dirasakan merata. Ruas jalan seperti Kasimbar–Tambu bukan hanya akan memotong waktu tempuh, tapi juga membuka akses logistik yang lebih efisien dari kawasan industri menuju pelabuhan ekspor maupun pasar dalam negeri.

Ia juga menilai bahwa ketergantungan pada satu jalur utama seperti Kebun Kopi terlalu berisiko.

“Mulai sekarang memang harus dipikirkan jalur alternatif. Ketergantungan pada satu akses utama seperti Kebun Kopi berisiko besar, apalagi jika terjadi bencana atau hambatan distribusi,” ujarnya.

Dengan posisi sebagai wakil daerah di Senayan, Andhika menyatakan kesiapannya membawa isu ini ke meja kementerian teknis dan lembaga negara lainnya. Ia menyebut rencana ini selaras dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya Asta Cita yang mencakup pemerataan pembangunan.

“Kami di DPD RI akan menjadikan ini prioritas dalam komunikasi dengan kementerian teknis dan lembaga negara lainnya,” tutupnya. ***