Gubernur Anwar Hafid Serahkan Sapi Kurban Presiden di Talise
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyalurkan dua ekor sapi kurban ke Provinsi Sulawesi Tengah dalam momentum Iduladha 1446 Hijriah. Salah satunya diserahkan langsung oleh Gubernur Anwar Hafid di Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Sabtu (7/6/2025).
Penyerahan dilakukan di pelataran Masjid Nurul Yaqin, Jalan Onta, lokasi yang menjadi tempat bermukim ratusan penyintas bencana gempa dan likuefaksi 2018. Sapi kurban jenis limosin dengan bobot 1.040 kilogram yang diberi nama “Baron” itu disembelih sekitar pukul 09.30 WITA, disaksikan langsung oleh Gubernur, warga setempat, dan panitia kurban.
“Ini adalah bentuk perhatian dari Presiden Prabowo Subianto agar masyarakat Sulteng ikut merasakan kebahagiaan Iduladha. Alhamdulillah tahun ini kita mendapat dua ekor sapi kurban dari beliau,” ujar Anwar Hafid.
Menurut Gubernur, lokasi penyerahan bantuan tidak dipilih sembarangan. Kelurahan Talise hingga kini masih menampung sekitar 100 kepala keluarga yang tinggal di hunian sementara (Huntara). Situasi itu menjadi alasan pemerintah menyalurkan kurban langsung ke titik yang hingga kini belum tersentuh pembangunan hunian tetap.
“Di sini masih ada sekitar 100 kepala keluarga yang tinggal di Huntara. Kami ingin mereka juga bisa merasakan perhatian negara, karena itu kami salurkan bantuan ini di Talise,” ucapnya.
Panitia kurban Masjid Nurul Yaqin mencatat bahwa hasil penyembelihan sapi akan dibagikan dalam 300 paket daging kepada warga yang telah terdaftar sebagai penerima manfaat. Mereka terdiri dari kelompok mustahiq miskin, fakir, mualaf, fisabilillah, serta panitia dan anggota Majelis Taklim.
Satu ekor sapi kurban lainnya telah lebih dahulu disalurkan di hari sebelumnya, Jumat (6/6), kepada Majelis Asybaahul Khairat di Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi. Sapi tersebut berbobot 812 kilogram.
Dua penyaluran kurban dari Presiden ini sekaligus menandai komitmen pemerintah untuk hadir dalam kehidupan kelompok rentan, tidak hanya melalui program bantuan sosial jangka panjang, tapi juga dalam momentum keagamaan yang penuh makna seperti Iduladha. ***

 
													 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					