Catatan Operasi Ketupat Tinombala 2025: Angka Kecelakaan Tetap, Korban Meninggal Naik
Setelah dua pekan pelaksanaan Operasi Ketupat Tinombala 2025, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah resmi menutup operasi yang difokuskan pada pengamanan arus mudik dan balik Lebaran itu.
Digelar sejak 26 Maret hingga 8 April 2025, operasi ini membawa pesan “Mudik Aman, Keluarga Nyaman” dan secara umum berlangsung dengan tertib dan aman di seluruh wilayah provinsi.
Meski secara keseluruhan berjalan kondusif, laporan evaluasi yang disampaikan Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Djoko Wienartono, tetap menunjukkan bahwa pekerjaan rumah di bidang ketertiban lalu lintas masih ada.
Selama operasi berlangsung, tercatat 25.011 pelanggaran lalu lintas. Rinciannya terdiri dari 22.807 teguran langsung, 1.540 pelanggaran yang terdeteksi melalui ETLE statis, dan 664 pelanggaran melalui ETLE mobile.
“Kami berharap kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas terus meningkat, sehingga angka pelanggaran dan kecelakaan dapat terus ditekan. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” ujar Kombes Pol. Djoko Wienartono.
Dari sisi kecelakaan lalu lintas, jumlah kasus tercatat sebanyak 40 kejadian, angka yang sama seperti tahun sebelumnya. Namun, jumlah korban meninggal mengalami peningkatan satu orang dibandingkan tahun lalu, dari 11 menjadi 12 orang. Di sisi lain, korban luka berat turun signifikan dari 29 menjadi 17 orang, dan luka ringan juga menurun drastis dari 77 menjadi 41 orang.
Kendati jumlah kecelakaan tak berubah, kerugian materil mengalami kenaikan, yakni dari Rp111,4 juta pada tahun 2024 menjadi Rp119,7 juta pada 2025 atau naik sekitar 7 persen.
Yang patut diapresiasi adalah upaya preemtif dan edukatif yang terus digalakkan oleh Satgas Operasi Ketupat Tinombala. Dalam kurun waktu 14 hari, total 41.886 kegiatan pendidikan masyarakat (Dikmas) telah dilaksanakan untuk membangun budaya berlalu lintas yang lebih baik. Edukasi ini menjadi salah satu kunci utama dalam menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan secara berkelanjutan.
Polda Sulteng turut menyampaikan terima kasih atas peran serta semua pihak, baik aparat, mitra pemerintah, maupun masyarakat yang telah mendukung keberhasilan operasi.
Ke depan, sinergi ini diharapkan bisa terus dilanjutkan demi menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan tertib, tidak hanya saat Lebaran, tapi juga dalam keseharian masyarakat Sulawesi Tengah.***
