Misi Besar Patrick Kluivert. Intip Jejak Alex Pastoor dan Denny Landzaat
Dengan penuh optimisme, Patrick Kluivert resmi diperkenalkan sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Ia hadir dengan kontrak berdurasi dua tahun dan membawa dua asisten pelatih, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, untuk mendukung visinya.
Kehadiran mantan striker Barcelona ini bukan sekadar pelengkap, melainkan harapan baru bagi skuad Garuda, dengan target utama, lolos ke Piala Dunia 2026.
“Saya suka tantangan,” ujar Kluivert dalam konferensi pers yang lakukan PSSI, Minggu, 12 Januari 2024 di salah saru hotel di Jakarta.
Tantangan itu sudah menanti di depan mata, dimulai dengan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia, di mana laga pembuka melawan Australia menjadi ujian pertama.
- Gaya Bermain dan Filosofi Patrick
Patrick Kluivert memiliki filosofi bermain yang jelas, menyerang, mendominasi bola, dan menjaga keseimbangan pertahanan.
“Formasi 4-3-3 adalah favorit saya,” katanya, namun ia menegaskan fleksibilitas tetap menjadi kunci, menyesuaikan strategi dengan karakteristik pemain lokal.
Kehadiran Alex Pastoor dan Denny Landzaat dalam tim pelatihnya memperkuat ambisi tersebut. Dua asisten asal Belanda ini membawa pengalaman luas yang diharapkan dapat membantu mengimplementasikan filosofi permainan Kluivert secara efektif.
- Rekam Jejak Alex Pastoor
Alex Pastoor, yang berusia 58 tahun, adalah pelatih dengan reputasi besar di Eropa, khususnya di sepak bola Belanda. Ia memiliki kemampuan khusus membawa tim-tim kecil untuk bersaing di level tinggi. Tiga klub yang ia latih—Excelsior (2010), Sparta Rotterdam (2016), dan Almere City (2023)—berhasil ia bawa promosi ke Eredivisie.
Salah satu pencapaian terbaiknya adalah memimpin Sparta Rotterdam meraih gelar Eerste Divisie pada musim 2015-2016. Selain itu, Pastoor juga pernah menangani klub seperti AZ Alkmaar, NEC Nijmegen, dan Slavia Praha, menunjukkan fleksibilitas dan kedalaman pengalamannya di berbagai level kompetisi.
Setelah beristirahat dari dunia kepelatihan pada akhir musim lalu, Pastoor kini kembali ke lapangan, bergabung dengan Kluivert untuk mendukung perjalanan Timnas Indonesia.
- Pengalaman Denny Landzaat
Denny Landzaat, 48 tahun, memiliki rekam jejak panjang sebagai asisten pelatih di klub-klub besar. Ia pernah bekerja di Jong AZ Alkmaar, Feyenoord, Willem II Tilburg, hingga klub internasional seperti Al Ittihad, Al Taawoun, Lech Poznan, dan Ferencvaros.
Meski belum mencatatkan prestasi individu sebagai pelatih kepala, Landzaat dikenal sebagai figur penting yang mampu mendukung pelatih utama dalam mengelola tim. Pengalamannya bekerja di berbagai kompetisi dan budaya sepak bola yang berbeda menjadi nilai tambah besar bagi staf kepelatihan Timnas Indonesia.
- Pemain Lokal Tetap Jadi Prioritas
Meskipun membawa staf pelatih asing, Patrick Kluivert menegaskan pentingnya pemain lokal sebagai inti dari Timnas Indonesia. Ia berencana menjelajahi berbagai daerah untuk menemukan talenta baru. “Pemain lokal adalah jantung tim ini,” ungkapnya.
Salah satu nama yang menarik perhatiannya adalah Marselino Ferdinan, yang mencetak dua gol dalam laga melawan Arab Saudi. Namun, Kluivert menegaskan bahwa tidak ada pemain favorit. Semua pemain memiliki kesempatan yang sama, asalkan mereka siap dan fit.
- Tantangan Besar di Depan Mata
Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah ujian nyata bagi Kluivert dan tim pelatihannya. Laga melawan Australia dan Bahrain akan menjadi awal yang menentukan. Namun, bagi Kluivert, tekanan adalah bagian dari pekerjaan ini. Dukungan penggemar yang luar biasa menjadi motivasi tersendiri baginya.
“Penggemar Indonesia itu berbeda. Gairah mereka adalah energi tambahan untuk tim,” katanya.
- Harapan untuk Garuda
Dengan filosofi bermain yang jelas, rekam jejak asisten pelatih berpengalaman, dan fokus pada pengembangan pemain lokal, bisakah Patrick Kluivert membawa skuad Garuda terbang lebih tinggi? Waktu akan menjawabnya.
Editor: Rifai