Biaya Transaksi Lebih Murah, 100 Bank Terbitkan ATM “Garuda Merah”
JAKARTA – Bank Indonesia menargetkan 100 bank akan menerbitkan kartu ATM/debit dengan logo Gerbang Pembayaran Nasional “Garuda Merah” April 2018 ini dengan keunggulan jaringan penerimaan atau akseptasi yang lebih luas, dan biaya transaksi lebih murah.
Deputi Gubernur BI Sugeng di Jakarta, Rabu (4/4), mengatakan saat ini sudah 97 bank yang memperoleh izin untuk menggunakan logo “Garuda Merah”.
Bank sentral menjadwalkan untuk menerbitkan secara resmi kartu Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) berlogo “Garuda Merah” pada April 2018.”April ini akan diterbitkan, istilahnya kick off mengenai penggunaan logo secara massal,” ujar Sugeng.
Penggunaan logo “Garuda Merah” ini, menurut Sugeng, merupakan bagian dari implementasi lanjutan GPN. Adapun GPN merupakan sistem yang mengintegrasikan berbagai alat dan jaringan pembayaran dari berbagai perusahaan sistem pembayaran dalam negeri.
Nantinya, tidak hanya kartu ATM/debit yang wajib menggunakan logo GPN. Namun, seluruh infrastruktur pada setiap instrumen pembayaran seperti ATM, EDC, agen, payment gateway, dan/atau kanal pembayaran lainnya juga harus menggunakannya.
Beberapa bank juga sudah mencetak kartu ATM/debit GPN sejak Januari 2018 karena memang sosialisasi mengenai tahapan-tahapan GPN sudah dilakukan BI sejak tahun lalu.
Sugeng menjelaskan, GPN ini berpotensi untuk penghematan biaya di jaringan perbankan. “Dengan GPN ini, potensi efisiensi yang bisa didapatkan Rp 230 miliar per tahun,” katanya.
Implementasi GPN diharapkan bisa mempermudah masyarakat jika ingin bertransaksi menggunakan kanal pembayaran apapun. Sebelumnya, masyarakat masih disulitkan jika ingin bertransaksi dengan kartu ATM atau debit bank A di mesin EDC bank B, biasanya masih dikenakan sejumlah biaya.
Menurut dia, dengan GPN maka jumlah mesin EDC yang ada di meja kasir bisa berkurang dan dapat didistribusikan ke tempat yang masih kekurangan infrastruktur alat pembayaran.
Terkoneksi Perusahaan Switching
Sugeng mencatat sebanyak 49 bank telah terhubung dengan dua perusahaan switching sebagai upaya dari program GPN. Adapun 60 bank lainnya tersambung dengan satu perusahaan switching. “Kewajiban untuk interkoneksi dengan dua switching, iya toh. Sekarang dari 60 bank sudah terkoneksi dengan satu switching. Yang dua switching 49 yang terkoneksi,” katanya.
Targetnya, pertengahan Juni tahun ini semua bank sudah terkoneksi dengan perusahaan switching. Sugeng menjelaskan koneksi bank dengan perusahaan switching dapat membuat kondisi layanan ekonomi lebih baik.
Dia membandingkan dengan Thailand yang menggunakan satu lembaga switching.”Makin mantap kan. Ini lebih bagus daripada kalau saya tadi komparasi dengan Thailand, mereka satu switching aja. Kalau itu jatuh kan ngeri kalau ini ada backup-nya. Kita mikirin sampai sana. Kalau nggak ada back up ngeri,” katanya.
Adapun untuk memperoleh kartu ATM/debit, masyarakat dapat menukar kartu ATM/debit lama dengan kartu yang baru dengan logo GPN di bank penerbit.
Kepala Departemen Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko mengatakan, ada beberapa keuntungan jika nasabah mengganti kartu ATM/debit dengan kartu berlogo GPN, yakni biaya administrasi dan biaya transaksi antar bank akan lebih murah.
Selain itu, jaringan penggunaan kartu ATM/debit berlogo GPN akan lebih luas.”Kartu ATM/debit dengan logo nasional dapat digunakan transaksi dalam negeri dan dapat diterima di seluruh terminal pembayaran merchant/pedagang dalam negeri,” ujarnya. Sorce: medanbisnisdaily.com
[related-content]

 
													 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					