SIGIWarga Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi minta sungai Tinombu di desa itu segera di normalisasi. Pasalnya pendangkalan di sungai tersebut kian berdampak pada fasilitas jalan serta lahan-lahan warga.

Salah satu Tokoh Masyarakat setempat Nawir mengatakan, puluhan hektar lahan warga di desa itu dan desa tetangga tertimbun pasir. Bahkan kini fasilitas jalan menuju jembatan Poi-Sibalaya Barat (Posabara) yang dibangun Pemda Sigi juga tergenang lumpur dan material pasir.

“Kami minta agar penanganan normalisasi sungai Tinombu ini segera dilakukan, mengingat dampaknya yang terus di rasakan warga,” ujar Nawir usai menunjukkan venomena sungai itu, Sabtu (22/10/2022).

Menurut Nawir, pendangkalan tersebut terjadi pasca gempa bumi 2018 lalu. Itu diakibatkan material gunung longsor di desa itu yang terbawa air hujan. Bahkan, sebelum Sabo Dam di bangun di desa itu, tercatat beberapa kali terjadi banjir bandang di desa Poi yang diduga akibat pendangkalan.

“Saat pembangunan Sabo Dam itu, normalisasi hanya di lakukan dibagian atas sampai daerah jembatan, yang mestinya dilakukan sampai di sungai besar agar material pasir yang terbawa air saat hujan itu langsung ke sungai,” jelas Nawir.

Nawir menyebut, jalur sungai yang perlu perhatian tersebut sekira 2 kilo meter. Namun, yang perlu di percepat sekira 500 meter, sebab jika tidak, dampaknya akan semakin meluas. Bahkan bisa jadi merembes hingga ke lokasi Huntap yang sementara di bangun.

“Kami minta yang prioritas di percepat itu 500 meter dulu, supaya fasilitas lainnya seperti jalan yang di bangun Pemkab Sigi ini bisa aman. Yang tak kalah pentingnya adalah lahan warga yang produktif ini yang perlu kita selamatkan,” tandas Nawir.