JAKARTAVanesa Angel dan Febri Andriansyah telah dimakamkan di Taman Makam Islam Malaka, Jumat 5 November 2021.

Jenazah disholatkan di Masjid Permata Qolbu yang lokasinya tak jauh dari kediaman Vanessa dan Febri Andriansyah.

Terlihat banyak para pelayat serta wartawan ikut menyolatkan jenazah sebelum dimakamkan.

Mereka berdua dimakamkan dalam satu liang lahad sekira pukul 09:00 WIB.

Pemakaman dalam saru liang lahad tersebut berdasarkan permintaan dari kedua pihak keluarga.

Pada saat pemakaman, Jenazah Bibi terlebih dahulu diturunkan, kemudian menyusul Jenazah Vanesa.

Sebelumnya, Vanesa Angel dan Febri Andriansyah meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di Tol Nganjuk Kamis, 4 November 2021.

Dalam kecelakaan itu mereka menggunakan Mobil Pajero Sport. Adapun penyebab dari insiden itu diduga sopir mengantuk.

“Karena sopir mengantuk dan kemudian banting setir ke kiri dan menabrak pembatas tol sebelah kiri,”terang Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol M Latif Usman kepada wartawan mengutip PMJNews.

Latif menyebut, posisi penumpang yang berada di sebelah kiri ditempati suami dari Vanesa Angel, Febri Andriansyah atau yang lebih dikenal Bibi.

Akibatnya, Bibi mengalami luka yang cukup parah hingga akhirnya meninggal dunia.

“Kebetulan memang yang luka parah itu di sebelah kiri, suaminya duduk di depan sebelah kiri. Sementara Vanesa Angelnya di belakang,”jelasnya.

Sementara Vanesa Angel meninggal akibat benturan keras di bagian dada, kepala dan leher. Hal itu berdasarkan hasil autopsi.

Sedangkan untuk sopir dan penumpang lainnya yaitu asisten pembantu dan anaknya sehat semuanya. Namun anaknya mengalami luka memar mata sebelah kiri.

Diketahui, sesaat sebelum terlibat kecelakaan dan meninggal dunia, Vanesa melalui akun Instagram pribadinya, sempat mengunggah sebuah foto dalam instagram storiesnya dengan tulisan “Ada yang bisa tebak aku mau kemana?.

Tulisan ini pun ramai diperbincangkan karena seolah-olah menjadi firasat atau salam terakhir Vanessa yang akan pergi untuk selama-lamanya.

Selain itu, Vanesa juga sempat mengabadikan momen bersama sang anak. Terlihat, Vanesa bersama anaknya berada di dalam mobil dengan pelat B 1248 BJU yang kini ringsek pasca kecelakaan.

Dalam video tersebut, Vanesa tak mengungkapkan sepatah katapun. Namun, senyum merekah terlihat di wajahnya.

Meninggal Sahid

Gelar syuhada biasanya dinobatkan bagi pejuang Islam yang wafat di medan peperangan melawan musuh Islam. Namun, dalam beberapa kondisi, orang-orang yang meninggal karena kecelakaan sering pula disebut-sebut mendapatkan syahid.

Mengutip Republika, Hadis Rasulullah SAW dari Abu Hurairah RA mengatakan, “Syuhada ada dalam lima kondisi, yaitu orang yang meninggal karena penyakit tha’un, orang yang meninggal karena penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang meninggal karena benturan keras (seperti tabarakan, tertimpa reruntuhan), dan orang yang gugur di jalan Allah.” (HR Bukhari Muslim).

Berdalil dari hadis ini, para ulama mengelompokkan syahid pada dua jenis, yakni syahid kubra (besar) dan syahid sughra (kecil). Syahid kubra hanya diperuntukkan bagi para mujahid (orang yang berjihad) di medan perang melawan musuh-musuh Allah. Sedangkan, syahid sughra (kecil) mencakup kondisi-kondisi yang disebutkan dalam hadis tersebut.

Dalam riwayat lain juga ditambahkan, ibu yang meninggal ketika proses persalinan juga tergolong syahid sughra. Beberapa ulama menyebutkan, beberapa kondisi yang menyebabkan kematian tragis bisa dikategorikan sebagai syahid sughra sebagai penghormatan manusia bagi mereka. Namun, hakiat pahala syahidnya, Allah SWT- lah yang Maha Mengetahui.

Syahid sughra dan kubra jelaslah berbeda. Keutamaan dan kemuliaan yang didapatkan antara orang yang mati syahid kubra dan sughra juga pasti berbeda. Seorang yang syahid kubra, ia benar-benar mencari syahid (istisyhad) dengan melawan musuh-musuh Allah dengan membunuh atau dibunuh.

Ia siap lahir batin untuk meninggalkan anak, istri, dan keluarganya. Sementara, syahid sughra tertimpa kecelakaan yang berujung maut. Pahala syahid diberikan untuknya sebagai ta’zhim (memuliakan) dan pengobat hati bagi keluarganya yang ditinggalkan.

Syahid sughra hanya sebatas mendapatkan pahalanya. Sama halnya orang yang beriktikaf di masjid selepas shalat Subuh sampai datangnya waktu Dhuha, kemudian ia menunaikan shalat Dhuha dua rakaat. Bagi mereka yang melakukannya, mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang haji dan umrah secara sempurna (HR Tirmizi).