Akris Fattah Tutup Operasi Pencarian Korban Longsor di Bolano Lambunu
Proses pencarian tujuh korban bencana tanah longsor di Desa Tirtanagaya, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, resmi ditutup setelah seluruh jenazah berhasil ditemukan dan dievakuasi.
Kepala BPBD Sulawesi Tengah, Dr. H. Akris Fattah Yunus, MM, memimpin langsung apel penutupan kegiatan pencarian pada Kamis pagi, 26 Juni 2025, pukul 10.45 WITA. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh tim gabungan atas dedikasi dalam proses evakuasi yang berlangsung selama lima hari.
“Alhamdulillah sampai hari kelima seluruh korban berhasil ditemukan dan evakuasi dinyatakan selesai,” ujar Akris.
Dua jenazah terakhir, atas nama Safrudin (36 tahun) dan Rapi (14 tahun), ditemukan pada Rabu, 25 Juni 2025, sekitar pukul 16.30 WITA. Proses pencarian melibatkan kolaborasi banyak pihak, termasuk Basarnas Palu dan Tolitoli, BPBD Provinsi Sulteng dan BPBD Parimo, Brimob Poso, Koramil Bolano Lambunu, Polres Parimo, Polsek Bolano Lambunu, Tagana, tenaga kesehatan, camat dan unsur kecamatan, serta masyarakat setempat.
Kendala jaringan komunikasi membuat informasi penemuan dua korban baru dapat diteruskan ke posko pukul 18.20 WITA melalui perwakilan tim yang menempuh jalur motor.
Evakuasi pun menghadapi tantangan berat. Mobil truk DA-6000 yang dikerahkan pukul 22.15 WITA tidak dapat menembus medan karena kondisi cuaca dan jalan yang ekstrem. Akhirnya, jenazah dibawa dengan cara dipikul hingga bertemu dengan truk pada Kamis pagi pukul 07.30 WITA.
Sekitar pukul 09.45 WITA, kedua jenazah tiba di Posko Tirtanagaya dan langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Berikut data lengkap seluruh korban yang ditemukan:
Senin, 23 Juni 2025
- Faisal alias Ijal (28 tahun)
- Arun (17 tahun)
Selasa, 24 Juni 2025
3. Sahrat (43 tahun)
Rabu, 25 Juni 2025
4. Latif alias Subran (52 tahun)
- Riska Jumi (26 tahun)
- Safrudin (36 tahun)
- Rapi (14 tahun)
Penutupan operasi ini menjadi penanda akhir dari rangkaian pencarian korban bencana longsor yang terjadi pada Sabtu malam, 21 Juni 2025. Seluruh proses berlangsung dalam cuaca ekstrem dan medan yang sulit, namun berhasil diselesaikan dengan dukungan penuh berbagai unsur. ***
