Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal.

Menurut perhitungan tersebut, awal Ramadan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, sementara Idulfitri akan dirayakan pada Senin, 31 Maret 2025.

Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Ijtimak atau konjungsi sebelum Ramadan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.46 WIB. Saat matahari terbenam di Yogyakarta, posisi bulan telah berada di atas ufuk dengan ketinggian +4° 11’ 08”, yang berarti hilal sudah wujud. Dengan demikian, 1 Ramadan 1446 H ditetapkan pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Untuk 1 Syawal 1446 H, ijtimak terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.59 WIB. Namun, saat matahari terbenam di Yogyakarta, posisi bulan masih berada di bawah ufuk (-1° 59’ 04”), sehingga hilal belum terlihat. Oleh karena itu, Ramadan digenapkan menjadi 30 hari (istikmal), dan 1 Syawal 1446 H ditetapkan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Sementara itu, 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, berdasarkan ijtimak yang terjadi pada Selasa, 27 Mei 2025, pukul 10.04 WIB. Hari Arafah (9 Zulhijah) jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025, dan Iduladha pada Jumat, 6 Juni 2025.

Maklumat ini menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dalam melaksanakan ibadah puasa, Idulfitri, serta Iduladha sesuai dengan metode hisab yang dianut oleh organisasi tersebut.***