Waspada Sesudah Inflasi Tinggi Muncul Stagflasi
JAKARTA – Waspadalah terhadap inflasi yang tinggi! Peringatan ini disampaikan oleh berbagai pemimpin dunia. Para pelaku ekonomi Tanah Air juga melaporkan hal yang sama.
Beberapa waktu lalu dikatakan, kenaikan harga BBM akan menaikkan laju inflasi sebesar 1,8 hingga 1,9 persen. BI memperkirakan tingkat inflasi, khususnya inflasi inti, akan kembali ke level 2-4 persen pada kuartal ketiga 2022.
Namun, BI memperkirakan ekonomi akan tumbuh lebih kuat pada triwulan III 2022 dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh membaiknya konsumsi domestik. Perekonomian Indonesia saat ini sedang dalam tren untuk melanjutkan pemulihan yang kuat dari kuartal pertama tahun 2022.
Menurut data terbaru, pertumbuhan ekonomi meningkat 5,4% setiap tahun pada kuartal kedua tahun 2022. Pada kuartal ketiga tahun 2022, ekonomi diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,5% per tahun.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tingginya inflasi di berbagai negara di dunia disebabkan oleh kenaikan harga komoditas.
Alasan utamanya adalah tingginya permintaan barang sejalan dengan situasi ekonomi pascapandemi. Beberapa pengiriman bahan makanan dan energi tidak lancar karena kondisi geopolitik Rusia-Ukraina.
“Kenaikan barang kebutuhan pokok tersebut menyebabkan tingginya inflasi di beberapa negara, ujar Menkeu, Selasa (25/10/2022).
Inflasi saat ini, kata Menkeu, merupakan yang terparah dialami beberapa negara. Kondisi ini muncul di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang yang telah puluhan tahun berjuang melawan deflasi.
“Tiba-tiba ada inflasi. Itu satu hal. Dulu politisi di negara maju berpikir, ‘Oh, itu inflasi sementara, karena permintaan lebih dulu (sementara pasokan tertinggal’),” jelas menteri keuangan.
Hal ini telah mendorong negara-negara maju untuk menaikkan suku bunga secara drastis. Jika bank sentral biasanya menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, atau 0,25 persen, sekarang bank sentral dapat menaikkan suku bunga sebesar 50 hingga 75 basis poin sekaligus. Ini tentu bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng.
Kenaikan suku bunga secara serentak di seluruh dunia, di negara-negara maju, akan berdampak dan memang itu yang diinginkan, yakni dampak melemahnya permintaan sehingga suplai bisa bekerja. Inflasi turun.
Masalahnya adalah bahwa kenaikan suku bunga menyebabkan dan menciptakan potensi kelemahan permintaan. Hal-hal seperti itu, kata Menkeu, patut mendapat perhatian.
“Karena jika ini terus berlanjut, keadaan ini dapat menyebabkan resesi. turun, yang terjadi kemudian adalah resesi ditambah inflasi. Ini disebut stagflasi. Ini tidak diinginkan,” pungkas menteri keuangan.
Apa itu stagflasi?
Stagflasi adalah kondisi ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang lemah dan pengangguran yang tinggi. Seperti dilansir Investopedia, Senin (11/10/2021), kondisi ini biasanya diikuti oleh kenaikan harga atau inflasi. Stagnasi juga dapat didefinisikan sebagai keadaan selama periode inflasi yang dikombinasikan dengan penurunan produk domestik bruto (PDB).
Adalah politisi Inggris Macleod yang menggunakan istilah stagflasi pada 1960. Mcleod merujuk pada kondisi ekonomi yang tengah mengalami tekanan kala itu. Berpidato di Dewan Rakyat Britania Raya kala itu, Macleod menggambarkan kondisi inflasi sekaligus stagflasi yang terjadi di Inggris sebagai situasi stagnasi.
Istilah stagflasi kembali muncul di media pada periode resesi yang terjadi pada tahun 1970an. Kala itu terjadi krisis bahan bakar, seiring dengan pertumbuhan PDB negatit Amerika Serikat selama lima kuartal berturut-turut.
Inflasi berlipat ganda pada tahun 1973 dan mencapai dua digit pada tahun 1974. Sebaliknya, tingkat pengangguran AS pada Mei 1975 mencapai 9 persen. Sederhananya, stagflasi adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pengangguran meningkat dan pada saat yang sama terjadi kenaikan harga sementara, jumlah barang atau penawaran terbatas, penyebabnya adalah ekonomi melemah dengan inflasi simultan atau kenaikan harga.

 
													 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					