JAKARTA – Jasad Eril ditemukan. Pencarian sejak 26 Mei 2022 lalu akhirnya membuahkan hasil.

Jasad Eril ditemukan di Bendungan Engehalde sekitar jam 06:50 waktu Swiss.

Kabar jasad Eril ditemukan itu di informasikan langsung oleh ibunda Eril, Atalia Praratya melalui Story Instagram resminya.

“Alhamdulillah, Allahu Akbar. DNA sudah dinyatakan sama dengan saya. Innallillahi Wainna Ilaihi Rajiun”, tulis ibunda Eril.

Ridwan Kamil melalui Reels story Instagramnya juga menginformasikan ditemukannya jasad Eril.

“Jenazah Eril Insya Allah akan kembali ke tanah air di hari Minggu, 12 Juni dan dimakamkan di hari Senin, 13 Juni 2022. Terima kasih kepada KBRI Swiss dan Kepolisian/Pemerintah Kota Bern atas kerjasamanya. Jazakallah kepada semua pihak yang turut membantu dalam pencarian dan kepada yang ikhlas mendoakan Eril. Semoga Allah SWT membalas berlipat kebaikan dan keikhlasan Anda semua”, tulisnya.

KBRI akan terus melakukan pengawalan dan membantu keluarga Ridwan Kamil untuk membawa jenazah Eril kembali ke tanah air.

Sebelumnya, Ridwan Kamil telah mengajukan cuti selama 11 hari ke kemendagri untuk kembali ke Swiss.

Seperti diketahui, Emmeril atau Eril mengalami musibah di Bern, Swiss, pada Rabu, 26 Mei 2022 siang hari waktu setempat.

Keluarga saat itu sedang berada di Swiss untuk mencari sekolah yang tepat bagi Emmeril yang akan melanjutkan ke jenjang S2. 

Sebelumnya, Adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman menceritakan detik-detik terakhir Emmeril atau Eril sebelum memilih berenang di Sungai Aare, Swiss.

Menurutnya, Eril berenang bersama adiknya Zara dan teman mereka yang telah lama tinggal di Swiss.

Kata Elpi, keponakannya itu (Eril) merupakan sosok teladan, peduli, dan memiliki jiwa sosial tinggi. Sebagai anak muda yang sehat, pandai berenang, dan pemegang sertifikat selam.

Elpi mengatakan, sebelum berenang keponakannya memastikan kondisi arus air tidak berbahaya dan menentukan titik mana saja untuk turun ke air dan naik dari air.  

Diputuskan Eril dan rombongan tidak loncat dari jembatan. Kemudian titik turun ke sungai di area yang bertangga. Eril dan rombongan memilih di titik di mana ada lansia dan anak – anak yang berenang dengan asumsi titik tersebut tidak berbahaya.

Sebagai orang yang “berpengalaman” di air, kata Elpi, keponakannya memutuskan untuk turun ke sungai paling pertama guna memastikan kelompoknya aman. 

“Beliau turun paling duluan , menjaga kelompoknya,” katanya seperti dilansir dari Situs resmi pemprov Jabar. 

Kemudian, setelah memastikan dua orang anggota kelompoknya selamat sampai di atas (kembali ke darat), kata Elpi, keponakannya tiba-tiba terseret arus dan sempat berteriak meminta tolong. Teriakannya didengar warga sekitar yang lalu melaporkan kejadian itu ke polisi air. 

“Eril berteriak ‘help’, keluarga yang ada di pinggir berupaya menolong. Teriakan ‘help’ terdengar warga di pinggir sungai dan memberi tahu polisi. Di hilir, posisinya polisi sudah tahu (akan ke mana),” tutur Elpi. 

“Namun takdir Allah sudah ditetapkan, Eril terbawa arus sebelum berhasil naik ke daratan,” ungkapnya.