PALU, Infopena.com – Dalam menciptakan Pilkada damai tanpa konflik sara dan hoax, MS Radio Palu Grand Mall menggelar Talkshow dengan fokus peningkatan peran jurnalis, tokoh masyarakat dan tokoh agama, Rabu (21/03/2018).

Dalam talkshow ini, menghadirkan pembicara dari Bawaslu, MUI Sulteng dan Tokoh Jurnalis.

Dari Bawaslu sendiri dihadiri oleh ketua Bawaslu Ruslan Husen, SH., MH, sementara dari MUI Sulteng diwakili oleh Sekretaris Umum MUI Kota Palu Munif Godal, selanjutnya dari Tokoh Jurnalis dihadiri Adha Nadjemuddin.

Di kesempatan itu, Ketua Bawaslu Sulteng Ruslan Husen menyampaikan, dalam menangkal berita hoaks dan isu sarah, Bawaslu bekerja sama dengan MUI dalam menyusun referensi ceramah ataupun khotbah saja yang Intinya menyusun dalam bentuk buku mengenai pandangan islam terkait politik uang.

“Jadi kami bekerja sama dengan MUI dalam menyusun referensi saja untuk ceramah ataupun khotbah. Kami juga membangun kerja sama untuk mendeklarasikan tolak politik uang dan politisasi sara,” jelasnya.

“Dalam deklarasi tersebut ditegaskan, bagaimna peserta pemilu menjadi aktor utama dalam menangkal politik uang dan politisasi sara tersebut.” Tambah Ruslan Husen.

Sementara MUI yang di wakili Munif Godal manyampaikan, MUI sendiri juga telah mengeluarkan fatwa dalam menangkal isu sara dan berita hoaks. Ia menegaskan, menyebarkan berita yang tidak benar atau hoaks hukumnya haram.

Selanjutnya, Adha Nadjemuddin selaku tokoh jurnalis mengatakan, dalam menangkal berita hoaks dibutuhkan peran jurnalis. Sebab tidak bisa dipungkiri, pengaruh media saat ini sangat luar biasa.

“Yang menjadi perhatian kita adalah masyarakat kita yang hari ini masih kurang cerdas dalam menyerap informasih ataupun berita – berita yang diviralkan, sehingga disinilah yang menjadi potensi konflik, apalagi dalam kepentingan politik” jelasnya.

“Karya jurnalis itu sangat berbeda dengan berita hoaks, karya jurnalis itu adalah fakta ia adalah sebua kebenaran, lalu kalau ada jurnalis itu tidak berdasarkan fakta maka itu bukan karya jurnalis. Saya kira peran media itu sangat luar biasa dalam penguatan demokrasi dan bukan untuk mencederai demokrasi, tutup Adha.

Dari ketiga narasumber tersebut, sangat mengharapkan kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah untuk dapat mensukseskan dan menjaga pilkada serentak ini agar bisa menjadikan pilkada damai. YP