Keperawanan, Kondom dan Malam Tahun Baru
Warning: Undefined variable $args in /home/infopena/public_html/wp-content/themes/liputanwp/inc/shortcode-bacajuga.php on line 56
“Tetaplah Perawan Setelah Malam Tahun Baru.” Adalah petikan judul opini yang ditulis oleh dr. Posma Siahaan, SpPD. Seorang Internist, dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Mirya Palembang. Ulasan beliau dimuat di portal micro blogging, Kompasiana.
Menurut temuannya, ada fenomena gunung es pergaulan bebas (free sex) terutama di momen perayaan tahun baru. Oleh karenanya beliau merasa perlu untuk menyampaikan pesan penting tersebut utamanya kepada generasi jaman now yang hingar-bingar merayakan momen pergantian tahun.
Imbauan ini sejalan dengan hasil Survei yang dirilis Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementrian Kesehatan, (Kemenkes) pada Oktober 2013 bahwa 62,7% remaja Indonesia melakukan hubungan seks diluar nikah. Hasil survei juga menunjukkan perilaku pergaulan bebas tertinggi terjadi pada momen perayaan tahun baru dan hari valentine.
Di Indonesia, khususnya kota-kota besar, ajang tahun baru banyak dirayakan dengan pesta dan kegiatan hura-hura yang identik dengan berbagai kemaksiatan. Hampir seluruh pusat perbelanjaan misalnya, menjadikan seremonial tahun baru sebagai ajang meraup omzet. Yakni dengan menggelar beragam perayaan. Tidak ketinggalan beberapa tempat rekreasi, hotel dan restoran berlomba-lomba menyemarakan event tahun baru dengan membuat acara hiburan yang dapat menghipnotis pengunjung agar mendatangi tempat mereka.
Seremoni perayaan tahun baru, oleh kebanyakan kawula muda, acap kali dijadikan alasan untuk berpoya-poya bahkan pesta seks di hotel dan villa. Menurut rilis dari portal berita Tribunnews dan Jawa Post, angka penjualan alat kontrasepsi dan obat kuat di beberapa Apotik dan minimarket melonjak tajam jelang tahun baru. Mirisnya lagi, di beberapa daerah semisal kawasan Puncak Bogor, Bali dan Yogyakarta, ditemukan fakta bahwa salah satu jenis sampah yang banyak berserakan di area wisata, penginapan dan tempat hiburan adalah kondom bekas. (Merdeka.com)
“Di momen tahun baru ga ada itu (refleksi dan instrospeksi), dok. Malah yang rame ya pesta di tempat-tempat hiburan gitu deh. Dan banyak teman cewek saya pun pertama ML (berhubungan seksual) di pelepasan tahun. Melepas tahun sekaligus melepas perawan, hehehe…”
Kata-kata di atas adalah kutipan pernyataan salah seorang pasien dr. Posma. Bisa jadi juga merupakan pernyataan dari puluhan ribu remaja lainnya yang rela “menjual diri” saat moment tahun baru. Miris bukan? Bagaimana kalau mereka-mereka itu adalah adik kita, teman kita, keluarga kita? Relakah kita membiarkannya?
Inilah fenomena masyarakat sakit. Baik tua maupun muda banyak diantaranya larut dalam euforia perayaan sia-sia. Padahal Islam jelas-jelas melarangnya. Rasulullah Saw, dengan tegas melarang kita mengikuti budaya kufur, “Siapa yang meniru kebiasaan suatu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (HR. Abu Daud).
Jadi, tak layak bagi kita untuk ikut heboh merayakan tahun baru. Adapun ajang evaluasi dan introspeksi diri, idealnya kita lakukan setiap hari tanpa harus menunggu momen setahun sekali.
@rozyArkom
