JAKARTA – Instagram tak akan tinggal diam dengan maraknya akun palsu yang kerap dimanfaatkan pengguna untuk meningkatkan jumlah pengikut.  Senin, 19 November 2018, dalam postingan blog resmi, Instagram menyatakan aturan baru tersebut.

Tindakan keras ini muncul karena perusahaan induk Instagram, yakni Facebook, berusaha mempromosikan bahwa jaringan sosial dan layanannya dapat dipercaya.

“Mulai hari ini, kami akan menghapus like tidak otentik, follower, dan komentar dari akun yang menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk meningkatkan popularitas mereka.”

Instagram juga mengatakan akan memberi tahu pengguna tentang likefollower, atau komentar yang dihapus.

Pengumuman ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang upaya Facebook untuk mengekang kesalahan informasi dan manipulasi.

Facebook telah menghadapi kritik baru menyusul penyelidikan New York Times yang menunjukkan bahwa mereka mengabaikan peringatan tentang kampanye pengaruh Rusia di platformnya dan kemudian menggunakan perusahaan konsultan untuk mendiskreditkan kritik dari jaringan sosial.

Twitter telah melakukan upaya serupa untuk membasmi akun yang tidak otentik, yang mengakibatkan penurunan jumlah pengikut untuk beberapa pengguna.