Asia Sentinel Minta Maaf ke Demokrat dan SBY
JAKARTA – Setelah menerbitkan tulisan tentang kasus Bank Century dan kaitannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, situs Asia Sentinel akhirnya menyampaikan permintaan maaf.
Permintaan maaf Asia Sentinel tersebut terpampang pada tampilan muka (Home) situs tersebut.
Dengan judul Apology to President Yudhoyono and the Democrat Party of Indonesia, pengelola Asia Sentinel mengunggah permohonan maaf itu pada Rabu (19/9/2018).
Pengelola Asia Sentinel menyatakan permohonan maaf karena telah memuat sejumlah tuduhan secara tidak adil terkait ambruknya Bank Centuri.
Permohonan maaf itu didahului dengan pernyataan penarikan artikel yang diunggah pada 10 September 2018 tentang pemerintahah Presiden SBY dan kasus Bank Century.
“Dalam tulisan yang dibuat sendiri oleh pemimpin redaksi Asia Sentinel, John Berthelsen, kami secara tidak adil menyampaikan banyak tuduhan terkait dengan gugatan yang sedang berlangsung mengenai dampak dari Bank Century. Kami mengakui bahwa kami tidak menghadirkan komentar yang adil dari orang-orang yang disebutkan dalam artikel itu,” tulis Asia Sentinel, dikutip Bisnis.com dari Asia Sentinel.
Diakui pula artikel dimaksud hanya menghadirkan pandangan satu sisi saja dan melanggar praktik jurnalistik yang adil.
Pihak Asia Sentinel memahami bahwa akibat pemberitaan itu telah menimbulkan ketidaknyamanan bagi mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
“Kami telah mencabut tulisan itu dari situs Asia Sentinel serta selanjutnya memohon maaf kepada mantan Presiden Yudhoyono, Partai Demokrat, dan semua pihak yang terganggu oleh tulisan tersebut, juga permohonan maaf disampaikan kepada masyarakat Indonesia yang telah tersinggung karena tulisan tersebut,” lanjut Asia Sentinel.
Pihak Asia Sentinel juga menyatakan penyesalan yang sedalam-dalamnya atas dampak yang ditimbulkan oleh tulisan yang menuduh dan tidak adil tersebut.
“Akhirnya Asia Sentinel ingin menyampaikan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang telah melayani negaranya dengan sebaik-baiknya dan merupakan negarawan Asia yang dihormati secara luas,” tutup pihak Asia Sentinel dalam permohonan maafnya.
Seperti diketahui, ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku dirinya dan Partai Demokrat terus mendapat fitnah dari pihak asing menjelang Pilpres 2019.
Pernyataan itu disampaikan oleh SBY dalam pidato bertema ‘Utamakan Rakyat dan Bangun Politik yang Beradab’ saat perayaan HUT Demokrat ke-17 di Gedung Djakarta Theater, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
“Ingat, negara kita adalah negara hukum. Bukan negara gruduk dan negara kekerasan. Saya pastikan kita akan menggunakan hak hukum kita untuk menyelesaikan masalah ini. Akan kita kejar sampai ke ujung dunia mana pun, yang merusak dan menghancurkan nama baik kita,” ucap SBY.
Atas tudingan tersebut, melalui Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan beserta jajaran telah melaporkan beberapa media khususnya Asia Sentinel ke Gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Diterima oleh Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Jauhar dan Anggota Dewan Pers Hendry Chairudin Bangun, Hinca mengadukan sejumlah media termasuk media dalam negeri yang ikut mengutip pemberitaan.
Pemberitaan, kata Hinca, telah mencemarkan nama baik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan nama besar Partai Demokrat.

 
													 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					