Sambal seruit khas Lampung kini semakin populer di berbagai kota besar di Indonesia. Kuliner tradisional yang awalnya hanya dikenal di daerah asalnya ini mulai menarik perhatian masyarakat luas, termasuk lewat kehadiran Rumah Sambal Seruit yang membuka cabang di Jakarta dan Tangerang.

Sambal seruit adalah sambal khas Lampung yang disajikan dengan berbagai lalapan rebus, seperti terong, labu siam, jantung pisang, serutan timun, dan dipadukan dengan perasan jeruk nipis. Cita rasa uniknya berhasil membuat makanan ini disukai tidak hanya oleh masyarakat lokal tetapi juga para pecinta kuliner nusantara.

Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pusat, Tuguh Santosa, berkesempatan berbincang dengan Winnie Aries Husada dan Angga Ferdiansyah, pendiri Rumah Sambal Seruit. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Abdullah Rasyid.

“Hal ini patut diapresiasi, bagaimana pelestarian kuliner tradisional seperti sambal seruit terus dijaga dan dikembangkan. Ini penting agar generasi berikutnya tetap memiliki identitas kuliner daerah,” ujar Tuguh Santosa, Selasa (11/2/2025).

Rumah Sambal Seruit kini telah membuka tiga cabang yang tersebar di:

  • Jakarta Pusat: Jl. Imam Mahbud No.36, Duri Pulo
  • Jakarta Barat: Jl. Mangga Besar VIII No.3C
  • Tangerang: Jl. Kebon Nanas No.191

Dengan adanya ekspansi ini, diharapkan kuliner daerah seperti sambal seruit dapat terus berkembang dan mampu bersaing dengan kuliner modern.

Tuguh menegaskan, langkah ini menjadi contoh bagaimana pelestarian budaya melalui makanan bisa memberikan dampak positif dan menjaga kekayaan kuliner nusantara agar tidak punah.

“Dengan menjaga warisan turun-temurun seperti ini, kita tidak hanya sekadar melestarikan kuliner, tetapi juga menjaga identitas budaya Indonesia,” tambah Tuguh.

JMSI juga menyatakan komitmennya dalam terus mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mengangkat kuliner tradisional ke panggung nasional dan internasional.***