PALU – Sabtu, 6 Juni 2020 akan terjadi Gerhana Bulan Penumbra, fenomena alam ini dapat disaksikan juga oleh warga Indonesia.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaui situs resminya, durasi dari fase Gerhana mulai (P1) hingga Gerhana berakhir (P4) akan berlangsung selama 3 jam 18 menit 17 detik.

Fase awal pengamatan Gerhana (P1) pukul 00.45.52 untuk Wilayah Indonesia Barat (WIB), pukul 01.45.52 Wilayah Indonesia Tengah (WITA) dan 02.45.52 Wilayah Indonesia Timur (WIT).

Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni ini merupakan anggota ke 67 dari 71 anggota pada seri Saros 111.

Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 26 Mei 2002.

Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi saat ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 17 Juni 2038.

Dikutip dari Republika.co.id, Laboran UPT OAIL Aditya Abdillah Yusuf mengatakan, pada saat gerhana bulan penumbra, bulan akan masuk bagian penumbra bumi yaitu bayang-bayang bumi yang lebih tipis dan samar dari pada bayang-bayang sejati (umbra).

“Fenomena ini akan dimulai pada hari Sabtu dini hari pukul 00.45 – 04.04 WIB dengan puncak fenomena terjadi pukul 02.26 WIB,” ujarnya, Kamis (4/6/2020).

Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan pengamatan dapat menonton siaran langsung di chanel YouTube OAIL di http://bit.do/oail.

Aditya menambahkan, gerhana bulan penumbra dapat diamati hampir di seluruh wilayah Indonesia. Selain Indonesia, sebagian Amerika Selatan dan Amerika Utara, negara-negara di Eropa, Afrika, Asia, dan Australia berkesempatan menikmati gerhana ini.

Gerhana ini akan terjadi sangat halus sehingga banyak yang tidak menyadari terjadi gerhana.

Selain gerhana bulan penumbra, akan ada fenomena susulan yaitu gerhana matahari cincin yang diperkirakan terjadi pada 21 Juni 2020. Pada fenomena gerhana matahari cincin, untuk masyarakat Lampung tidak semuanya dapat mengamati.

Hanya masyarakat di bagian utara Provinsi Lampung yang kemungkinan bisa melihat fenomena gerhana matahari sebagian. [***]