Warning: Undefined variable $args in /home/infopena/public_html/wp-content/themes/liputanwp/inc/shortcode-bacajuga.php on line 56

PALU – Video jeritan dan teriakan minta tolong di tengah debur ombak Pantai Talise yang tersebar melalui aplikasi instan WhatsApp terus diperbincangkan dan dipertanyakan keasliannya.

Vidio berdurasi beberapa detik tersebut memperlihatkan suasana Pantai Talise, Ahad (18/08) menjelang Magrib saat dua mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) yang merekam video tersebut, yakni Moh. Fachry Gunariyadi (22) dan Rudini Ruslan sedang menikmati pemandangan.

Mereka duduk tepat di belakang Palu Golden Hotel sambil menunggu pesanan dari salah satu kafe di pinggir pantai.

Sambil menunggu pesanan, salah satu dari mereka lalu mengambil video story melalui aplikasi Instagram dan WhatsApp.

“Waktu mengambil video story, tidak ada suara-suara yang aneh,” kata Rudini kepada sejumlah jurnalis di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, Senin (19/08).

Rudini mengatakan, usai mengambil video story melalui Instagram, selanjutnya, mengambil video story untuk akun WhatsApp, sekitar pukul 18.22 Wita di tempat dan suasana yang sama.

Namun, kata dia, video adanya suara jeritan dan teriakan itu mereka ketahui sekitar pukul 20.00 Wita.

Video tersebut, kata dia, lalu dibagikan ke grup WhatsApp Squad Palupi. Entah siapa oknum yang mengapture, percakapan dan video dalam group tersebut lalu disebar.

 

View this post on Instagram

 

📣ADA YG ANEH DENGAN SUARA VIDEO STORYnya. Saat itu yang ba story WA katanya sdg menikmati senja di salah satu cafe di belakang Hotel Palu Golden di kawasan tsunami. . Asli atau hanya rekayasa?? Belum tahu. Kiriman salah satu followers… Kejadiannya baru-baru ini. . Ada dari komiu yang pernah mengalami kejadian serupa di kawasan tsunami atau likuefaksi kk ??? . . . Wallahua’alm bissawaf. Hanya Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dan yang ba video yang tahu. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . #palu #kotapalu #sulteng #sulawesitengah #sultengbangkit #palubangkit #sigi #donggala #parigi #tolitoli #morowali #morowaliutara #poso #banggai #luwuk #buol#palu #kotapalu #infolokerpalu #lokerpalu #palu #kotapalu #sulteng #sulawesitengah #sultengbangkit #palubangkit #sigi #donggala #parigi #tolitoli #morowali #morowaliutara #poso #banggai #luwuk #buol #palu #kotapalu #sulteng #sulawesitengah #palubangkit #palukuat #sultengbangkit #prayforpalu #prayforsulteng #infolowongankerjapalu #lokerpalu #lokersulteng #salena #puncaksalena #matantimali

A post shared by INFO LOWONGAN KERJA KOTA PALU (@infolokerpalu) on


Dia mengaku tidak berniat sama sekali untuk meresahkan dan mengingatkan akan kejadian tsunami yang menelan ratusan korban jiwa di pantai tersebut.

Video tersebut lalu menjadi viral dan dibagikan ke group WA lainnya dan mendapat berbagai komentar. Ada di antaranya yang mengatakan bahwa video tersebut hoax dan hasil editan.

Rudini menegaskan, bahwa video tersebut benar, tidak ada editan atau rekayasa. Bahkan dirinya menantang netizen untuk membuktikan keaslian video tersebut.

“Mari kita buktikan. Kalau video tersebut hoax, di mana buktinya diedit,” katanya.
Saat ini, kata dia, video aslinya masih tersimpan di story WhatsApp dan galeri HP-nya.

Rekannya, Moh. Fachry pun menunjukan detail video yang berjudul VID-20190818-WA0017, waktu 18/8/2019, pukul 6:22 PM, jenis video/mp4, durasi 00:08, resolusi 640×360, dan ukuran 1,06Mb. (MAL)