JAKARTA – Kabar duka datang dari sepakbola dunia. Salah satu legenda sepak bola dunia, Diego Maradona menghembuskan nafas terakhir pada hari Rabu (25/11/2020) di usia 60 tahun. 

Dilansir dari BBC, legenda sepakbola asal Argentina itu meninggal dunia karena serangan jantung. Jenazah Maradona akan dibawa ke istana presiden Argentina Casa Rosada di Kota Olivos untuk disemayamkan selama 3 hari. 

Lantas seperti apa perjalanan hidup Diego Maradona? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini profil dan perjalanan hidup Diego Maradona:

1. Masa Kecil

Maradona lahir pada 30 Oktober 1960 di Lanus, Provinsi Buenos Aires, Argentina. Ia adalah anak tertua dari delapan bersaudara. Ia memiliki dua adik laki-laki Raul dan Hugo, dua kakak perempuan Rita dan Maria Rosa, serta tiga adik perempuan Claudia, Elsa dan Ana Maria.

Maradona lahir di kalangan keluarga miskin yang tinggal di kawasan Villa Fiorito. Ayahnya yang dikenal dengan nama Don Diego adalah buruh pabrik. Ayahnya sempat melarang Maradona menjalani uji coba di klub Argentinos Juniors karena tidak memiliki biaya untuk perjalanan. Ibunda Diego adalah seorang ibu rumah tangga yang membesarkan 8 anak.

2. Keluarga

Di luar sepak bola, kehidupan pribadi Diego Maradona terbilang penuh sensasi, khususnya tentang istri dan anak yang dimilikinya sejauh ini. Dilansir dari Express.co.uk, istri pertama dan istri sah satu-satunya Maradona adalah Claudia Villafane, yang resmi menikah pada 7 November 1984. 

Keduanya memiliki dua putri, yakni Dalma Nerea (lahir April 1987) dan Gianinna Dinorah (lahir May 1989). Mereka menikah selama 20 tahun sebelum akhirnya bercerai tahun 2004. Ia juga memiliki keturunan dari wanita-wanita lainnya yakni Jana serta dua anak laki-laki Diego Sinagra dan Diego Fernando.

3. Awal Karir

Diego Maradona mengawali karirnya di akademi Argentinos Juniors. Debut profesionalnya dimulai pada 20 Oktober 1976 sebelum genap berusia 16 tahun. Kemampuannya melejit dengan pesat. Selama lima tahun bermain untuk Argentinos Juniors, ia mencetak 115 gol dari 167 laga.

Penampilan gemilang Maradona membawanya ke Boca Juniors, Barcelona, Napoli, Sevilla, dan Newell’s Old Boys. Namun, ia kembali ke Boca Juniors sebelum akhirnya gantung sepatu pada tahun 1997. Di level klub, ia telah bermain 589 kali dan mencetak 307 gol. Di panggung internasional, ia bermain untuk Argentina di 91 laga dan mencetak 34 gol.

4. Menjadi Pelatih

Setelah pensiun, Diego Maradona fokus menjadi pelatih. Namun karirnya sebagai pelatih benar-benar bertolak belakang dengan kemampuannya saat bermain. Ia pernah menjadi pelatih Mandiyu de Corrientes, Racing Club, Al asl, Fujairah, Dynamo Brest dan berbagai klub tak ternama lainnya.

Momen terburuk adalah saat Maradona gagal membawa tim nasional Argentina di Piala Dunia 2010. Tim terakhir yang ia tangani sebelum meninggal dunia adalah Gimnasia La Plata yang ia latih sejak September 2019.

5. Masalah Kesehatan

Sejak pensiun tahun 1997, Maradona kerap mengalami masalah kesehatan. Tahun 2004, ia dilarikan ke rumah sakit karena penyakit jantung dan pernapasan parah terkait kecanduan narkoba. Tahun 2005, dia menjalani operasi untuk menurunkan obesitas atau kelebihan berat badan. Ia juga pernah menjalani operasi mata tahun 2013. Lalu tahun 2015, ia menjalani operasi di bagian perut karena pendarahan. Tahun 2019, Maradona dua kali harus masuk rumah sakit.

Pertama, Maradona dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan lambung pada 4 Januari 2019. Pada Juli 2019, ia masuk rumah sakit karena sakit di lutut kanannya sehingga tak bisa bergerak normal. Memasuki tahun 2020, kondisinya semakin memburuk. Pada awal November, ia menjalani operasi akibat hematoma subdural yakni gumpalan darah di permukaan otak. Pada Rabu (25/11/2020), ia dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung. [ND]