Warning: Undefined variable $args in /home/infopena/public_html/wp-content/themes/liputanwp/inc/shortcode-bacajuga.php on line 56

PALUBuaya berkalung ban (B3) di Sungai Palu, Sulawesi Tengah tidak hanya menjadi target buruan tim penyelamat. B3 juga diincar oleh para Youtuber.

Sejak B3 ramai diberitakan media nasional hingga asing, Youtuber ramai-ramai mendatangi Sungai Palu. Bahkan, Youtuber dari Prancis, Le Roi De La Jungle secara khusus datang ke Palu untuk melihat buaya berkalung ban.

Youtuber di Kota Palu tak ketinggalan. Ada yang memulai pekerjaan baru sebagai youtuber, bermula dari buaya berkalung ban setelah mengetahui bahwa upaya penyelamatan B3 banyak dicari netizen. Sang kreator pun terus membuat konten menarik dan informasi terbaru terkait upaya penyelamatan B3.

Salah satu akun Youtube yang intens menginformasikan penyelamatan B3 di Sungai Palu adalah “Palu Komedi TV”. Infopena.com mewawancarai pemilik channel YouTube itu. Namanya Emil.

Pria asal Pantai Barat yang kini berdomisili di Kota Palu itu sesungguhnya pemain lama di YouTube. Sejak tahun 2013 dia membuat akun YouTube. Tapi, subscribe (langganan) bergerak lambat sampai Emil memilih istirahat.

Lalu, tahun 2018 dia kembali peruntungan dengan meng-upload video, tapi lagi-lagi tak banyak subscribe. Dia sempat berputus asa sebelum akhirnya buaya berkalung ban menyuntikkan semangat.

Maka, ketika dua ahli asal Australia, Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson datang ke Palu untuk misi menyelamatkan buaya berkalung ban, dia segera berkemas dan menyiapkan kameranya.

Emil mengikuti aksi Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson menangkap buaya di Sungai Palu, pagi, siang atau malam. Benar saja, hanya dalam tiga hari sejak memposting upaya penyelamatan B3 sekitar 5 Februari 2020, subscribe youtube-nya bergerak bak meteor.

Kurang dari satu pekan, dari 80 menjadi 1.000 subscribe (langganan) dengan 4 ribu jam tayang. Dia lantas mendaftar monetisasi di YouTube karena syarat telah memenuhi. Youtube pun menerima monetiasi tidak lebih dari tiga hari.

Sampai Kamis 13 Maret 2020, pukul 24.00 Wita, subscribe di channelnya sudah tembus 3 ribuan. Konten terpopuler tentang penyelamatan B3 ditonton hingga 262 ribu kali.
“Setelah saya upload perburuan buaya berkalung ban dalam sehari saja subscribe saya bertambah seribu,” kata Emil.

Sejak itu, dia tambah semangat membuat konten-konten lebih menarik. Sebab, subscribe dan view (pengunjung) channelnya terus menunjukkan tren positif. Apalagi sudah dimonetisasi oleh YouTube.

“Alhamdulillah dalam sepekan meng-upload perburuan ahli buaya Australia Nicholas Wright dan Chris Wilson, Chanel YouTube saya dimonetisasi, sudah ada iklan-iklan masuk,” katanya.

Hanya saja dia tidak merinci berapa pendapatannya setelah channel youtube-nya dimonetisasi. Namun, dia berbagi trik bagaimana meningkatkan subscribe dan monetisasi. Dengan monetisasi, maka peluang iklan tayang dan duit terus mengalir ke rekening.

Dia juga motivasi kepada youtuber pemula agar terus berkarya menghasilkan konten karya-karya original tanpa menyadur pihak lain. “Sebab dari konten yang kita buat belum tahu mana menjadi viral,” ujarnya.

Hal sama juga disampaikan Youtuber lainnya Rahmat Dhani pemilik akun channel YouTube Ini Palu.

Rahmat Dhani mengaku membuat konten khusus terkait perburuan buaya berkalung ban. Dia tidak pungkiri kedatangan dua ahli Australia menambah jumlah subscribe-nya dari semula berkisar 400-an subscribe sekarang hampir mencapai 1000.

Saat ini, Forrest Galante ahli biologi satwa liar Amerika Serikat dan tim Discovery Channel sudah berada di Kota Palu untuk upaya penyelamatan B3. Ketika Forrest Galante menyiapkan perlengkapannya, Youtuber seperti Emil dan Rahmat Dhani juga sudah berdiri mengarahkan kameranya dari tepi Sungai Palu, menantikan momen ban dikeluarkan dari leher buaya. Unduh dan viral!. [Red]