PALU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulteng Gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama instansi/OPD teknis terkait, mengenai penanganan Banjir di Parigi Moutong ( Parimo).
RDP yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Sulteng Hj Zalzumida A Djanggola SH, CN dengan menghadirkan instansi teknis terkait, berlangsung di Ruang Sidang Utama DPRD Sulteng pada Senin ( 29/8/22).
Ada sejumlah informasi mengemuka dalam rapat tersebut, terutama soal sumber banjir dari aliran sungai sausu yang sudah melanda di Kecamatan Sausu, Balinggi, dan Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.
RDP yang berlangsung cukup lama tersebut juga dihadiri sejumlah Anggota DPRD Sulteng masing masing, Dr.Ir.Alimudin Pa’ada, H.Nasser Djibran, Aminullah BK, I Nyoman Slamet, Ibrahim A.Hafid, Ismail Junus, dan Fairus Husen Maskati.
Hadir juga Balai Wilayah Sungai Sulawesi-III, Balai Pelaksanaan Jalan Sulteng, BPBD Provinsi Sulteng, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultural Provinsi Sulteng, dan Dinas ESDM Provinsi Sulteng.
Dalam RDP tersebut, Waket II Hj.Zalzulmida A. Djanggola,SH,CN, menyampaikan bahwa banjir yang terjadi di tiga kecamatan kabupaten Parimo sangat memperihatinkan.
“Dan ini tidak hanya satu atau dua kali terjadi, akan tetapi sudah terjadi secara berturut-turut dalam kurung waktu yang sangat berdekatan dan hampir setiap tahun banjir tersebut terjadi secara berulang-ulang,” ujarnya.
Menurutnya, beberapa tahun lalu juga telah terjadi banjir yang menyebabkan jembatan yang ada di Desa Boyantongo mengalami kerusakan yang cukup parah. Namun ditahun ini banjir tersebut kembali melanda Desa Torue dan menelan begitu banyak korban, diantaranya banyaknya rumah warga yang mengalami rusak yang cukup parah dan hanyut terbawa banjir, bahkan sampai menewaskan warga sekitar.
Disebutkan, berdasarkan informasi bahwa warga yang meninggal dunia akibat banjir tersebut sekitar 3 orang, 4 yang hilang, dan sekian puluh warga yang mengalami luka berat maupun ringan, bahkan termasuk lahan pertanian atau persawahan milik warga juga ikut mengalami kerusakan yang cukup parah.
Bahkan kata ulmida, panggilan akrab Waket ini, bahwa saat melakukan kegiatan reses di wilayah Parigi Mouton yang dimana merupakan dapil pemilihannya.
Lebih jauh disampaikan bahwa keluhan warga yang sangat menonjol adalah terkait masalah banjir yang kian terus terjadi dan meminta agar persoalan banjir tersebut secepatnya bisa diatasi dengan cepat dan tersistematis, agar banjir tersebut tidak lagi terjadi di wilayah kabupaten Parigi Moutong.
“Kami menyampaikan secara tegas agar kepada seluruh instasi mitra kerja, agar dalam penangan banjir tersebut harus secepatnya dilakukan secara terpadu dan holistik serta secepatnya memberikan bantuan kepada warga yang terdampak khususnya kepada warga yang sudah kehilangan tempat tinggal, dan kepada warga yang sudah kehilangan mata pencaharian,” terangnya.
Komentar