PALU – Universitas Tadulako (Untad) mewisuda 1.536 mahasiswa angkatan 100, di Aula Fakultas Kedokteran Untad, Kamis (19/12). Para wisudawan berasal dari jenjang diploma, sarjana, pascasarjana dan doktoral.
Wisuda tersebut dilaksanakan dua sesi. Sesi pertama dimulai Pukul 08.00 Wita untuk pascasarjana sebanyak 80 orang, Fakultas Kedokteran 113 orang, Fakultas Peternakan 65 orang, FMIPA 90 orang, dan FKIP 416 orang.
Sesi kedua dimulai sekitar Pukul 13.30 Wita, untuk wisudawan asal Fakultas Hukum 169 orang, Fakultas Ekonomi 153 orang, Fakultas Teknik 141 orang, Fakultas Kesehatan Masyarakat 23 orang, Fakultas Kehutanan 65 orang, Fakultas Pertanian 59 orang dan FISIP 162 orang.
Rekrot Untad, Prof Mahfudz melalui pesan almamaternya, menyampaikan, wisuda bukan akhir dalam perjalanan, melainkan sebagai awal melangkah meraih masa depan yang lebih baik. Untuk itu, ketika lulusan telah terjun di tengah masyarakat, maka diharapkan dapat mengembangkan potensi dan talenta yang dimiliki.
“Tetaplah rendah hati, namun tetap optimis untuk menjadi yang terdepan,” ucap Mahfudz.
Dia mengungkapkan, Untad sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi telah berupaya melakukan pembenahan dan memberikan layanan terbaik kepada mahasiswa.
Upaya untuk perbaikan dipastikan akan tetap dilakukan dan menjadi komitmen kampus terbesar di Sulawesi Tengah itu.
“Seleksi Untad dalam memberikan beasiswa bidikmisi, Alhamdulillah bisa terukur, terbukti dengan salah satu wisudawan berprestasi di wisuda kali ini adalah peserta bidikmisi,” ungkapnya.
Di antara 1.536 wisudawan itu, terdapat wisudawan terbaik dengan kategori IPK tertinggi, tercepat, dan termuda.
Wisudawan terbaik tingkat universitas sekaligus IPK tertinggi diraih oleh Hijrianti dari Fakultas Peternakan dengan masa studi 3 tahun, 1 bulan, 26 hari dan IPK 3,95. Hijrianti Merupakan peserta bidikmisi.
Wisudawan tercepat diraih oleh I Made Yosua dengan masa studi 3 tahun, 1 bulan, 19 hari dan IPK 3,72.
Sedangkan wisudawan termuda dinobatkan kepada Try Putra Agung Sulastra dari Fakulltas Kedokteran dengan masa studi selama 3 tahun 5 bulan, 8 hari dengan IPK 3,25.
“Kepada Hijriati saya sampaikan, karena peserta bidikmisi maka jika mau melanjutkan studi S2 di Fakultas Ilmu Pertanian saya beri kesempatan. Karena anak ini adalah penerima bidikmisi, jika selesai saya langsung terima menjadi dosen,” tandasnya. (YAMIN)
Komentar