PALU – Hingga Triwulan (TW) II Tahun 2020, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi daerah tujuan investasi terbesar ke 3 di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Perencanaan, Jasa dan Kawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Nur Fuad, pada Ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan Smelter Galena dan Nikel, PT. Trinitan Metals and Minerals (Tbk), di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Palu, Rabu (28/10/2020).
“Sejak berdiri dari tahun 2014 sampai dengan saat ini, kita sudah melihat perkembangan KEK Palu,” ucap Nur Fuad.
Nur Fuad juga mengapresiasi PT. Trinitan Metals and Minerals (Tbk) yang sudah berkomitmen untuk berinvestasi di Kawasan KEK Palu.
Ia juga berterima kasih kepada pemerintah Provinsi Sulteng yang sudah menfasilitas dan memberikan kemudahan untuk berinvestasi di KEK sehingga Ground Briking Smelter Galena dan Nikel PT. Trinitan Metals and Minerals (Tbk).
Sementara itu, Gubernur Sulteng Drs. Longki Djanggola, M.Si. juga mengapresiasi dan menyambut baik atas terlaksananya Ground Breaking Smelter Galena dan Nikel PT. Trinitan Metals and Minerals (Tbk).
Menurut gubernur, hal ini merupakam aktualisasi hasil penandatangan kerjasama antara PT. Trinitan Metals and Minerals dengan PT. Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) pada 16 September 2020, di mana dalam poin Kerjasama tersebut PT. BPST akan menyediakan lahan seluas 200 ha.
Gubernur Longki menyampaikan, Smelter ini akan beroperasi tahun 2021 dengan memanfaatkan teknologi Hidrometalurgi Step Tempratur acid Leach ( STAL) yang diklaim sebagai teknologi ramah lingkungan dan murah dari sisi investasi dibanding teknologi pemurnian Nikel lainnya, seperti High Pressure Acid Leach (HPAL).
“KEK Palu memiliki Posisi sangat strategis sebagai pintu utara yang lebih dekat ke negara negara tujuan eksport di Asia Timur seperti Jepang, Korsel dan Tiongkok,” sebutnya.
“KEK Palu juga telah mendapat pengakuan di tingkat nasional sebagai kawasan Ekonomi Khusus terbaik di Indonesia,” tambah gubernur.
Gubernur juga mengatakan, Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Sulteng Tahun 2019 mencapai 477 Juta USD atau setara dengan Rp6,7 triliun. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp2,3 triliun.
“Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah merupakan eaerah investasi terbesar di Wilayah Indonesia bagian Timur dan taerah terbesar ke 5 di Indonesia,” jelas gubernur.
Gubernur Longki Djanggola juga berterima kasih kepada PT. Trinitan Metals and Minerals (Tbk) dan seluruh tenant yang telah berinvestasi di KEK Palu.
“Saya ucapkan terima kasih kepada PT. Trinitan Metals and Minerals (Tbk) yang berkomitmen akan mengutamakan masyarakat korban bencana sebagai tenaga kerja. Mari kita doakan bersama, semoga pembangunan Smelter ini dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat segera beroperasi,” ucapnya.
Direktur PT. Trinitan Metal and Mineral (Tbk), Widodo Sicipto , menyampaikan, PT. TMM yang berdiri sejak tahun 2009 telah berkembang pesat dalam kurun 10 tahun terakhir.
“Baik dari sisi fasilitas, Sertifikasi dan Seles dengan penguasaan teknologi membuat produk TMM mampu mensupply kebutuhan industri dengan koor bisnis industri otomotiv, industri kabel, industri plastik, industri karet dan industri perhiasan,” jelasnya.
“Kami berinvestasi di Palu juga merupakan bagian dari komitmen PT. Trinitan Metals and Minerals (Tbk), untuk ikut berkontribusi untuk membangun bangsa indonesia,” katanya.
Direktur Utama PT. Bangun Palu Sulawesi Tengah, H. Mulhanan Tombolotutu, SH mengatakan, KEK Palu berkembang cukup pesat sejak dibangun Tahun 2014.
“Kawasan ini adalah kawasan industri yang dibina langsung Kementerian Perindustrian. Pada Tahun 2017, kawasan ini ditingkatkan menjadi KEK. Selanjutnya pada Tahun 2020 KEK Palu di Resmikan Menko Perekonomian,” jelasnya.
Mulhanan juga menyampaikan, saat ini sudah ada 38 tenant yang berinvestasi di Kawasan KEK Palu.
“Hari ini kita bisa Groundbreaking perusahaan berskala besar yaitu pembangunan Smelter Galena dan Nikel. Masih ada 6 perusahaan besar yang akan menyusul membangun Smelter di KEK Palu,” tutup mantan Wakil Walikota Palu ini. [HMS/JurnalNews]
Komentar