Sosok Geraldine Beldi, Wanita yang Temukan Jenazah Eril

JAKARTA – Jenazah Eril ditemukan di bendungan Engehalde pada Rabu, 8 Juni 2022 pukul 06:50 waktu Swiss.

Jenazah Eril itu ditemukan oleh seorang wanita bernama Geraldine Beldi. Ia merupakan seorang guru SD di Swiss.

Sosok Geraldine Beldi ini diunggah langsung Ridwan Kamil melalui akun Instagram resminya.

“MRS. GERALDINE BELDI namanya, Seorang guru SD yang menemukan jenazah Eril di Sungai Aare, saat ia sedang berjalan pagi menuju tempatnya mengajar”, ujarnya.

Saat menemukan Jenazah Eril, Geraldine Beldi langsung menghubungi pihak kepolisian setempat.

Diceritakan Ridwan Kamil, semua warga Kota Bern mengetahui kabar hilangnya Eril. Oleh karena itu, setiap Geraldine Beldi berjalan kaki Ia selalu melihat ke sungai.

“Kami warga Kota Bern, tahu semua tentang berita Eril. Jadi saya pun tiap jalan kaki, selalu melihat ke arah sungai Aare. Dan ternyata saya yang menemukannya. Turut berduka cita ya Pak”, cerita Geraldine Beldi ke Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil berterima kasih terhadap Geraldine Beldi yang telah menemukan jenazah putra sulungnya itu.

“Alhamdulillah, menunggu selesai ia mengajar, jam 11 tadi kami bertemu dan saya haturkan rasa terima kasih saya”, katanya.

Ia juga berpesan ke Geraldine Beldi, jika ingin berlibur ke Indonesia mohon memberi kabar padanya.

“Ibu Geraldine kalo ingin berlibur ke Indonesia, tolong kabari saya ya. Nanti semuanya saya yg urus sebagai rasa terima kasih kami”, tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Jenazah Eril akan diterbangkan ke Indonesia pada Minggu, 12 Juni dan akan di makamkan Senin, 13 Juni 2022.

Seperti diketahui, Emmeril atau Eril mengalami musibah di Bern, Swiss, pada Rabu, 26 Mei 2022 siang hari waktu setempat.

Keluarga saat itu sedang berada di Swiss untuk mencari sekolah yang tepat bagi Emmeril yang akan melanjutkan ke jenjang S2. 

Adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman menceritakan detik-detik terakhir Emmeril atau Eril sebelum memilih berenang di Sungai Aare, Swiss.

Menurutnya, Eril berenang bersama adiknya Zara dan teman mereka yang telah lama tinggal di Swiss.

Kata Elpi, keponakannya itu (Eril) merupakan sosok teladan, peduli, dan memiliki jiwa sosial tinggi. Sebagai anak muda yang sehat, pandai berenang, dan pemegang sertifikat selam.

Elpi mengatakan, sebelum berenang keponakannya memastikan kondisi arus air tidak berbahaya dan menentukan titik mana saja untuk turun ke air dan naik dari air.  

Diputuskan Eril dan rombongan tidak loncat dari jembatan. Kemudian titik turun ke sungai di area yang bertangga. Eril dan rombongan memilih di titik di mana ada lansia dan anak – anak yang berenang dengan asumsi titik tersebut tidak berbahaya.

Sebagai orang yang “berpengalaman” di air, kata Elpi, keponakannya memutuskan untuk turun ke sungai paling pertama guna memastikan kelompoknya aman. 

“Beliau turun paling duluan , menjaga kelompoknya,” katanya seperti dilansir dari Situs resmi pemprov Jabar. 

Kemudian, setelah memastikan dua orang anggota kelompoknya selamat sampai di atas (kembali ke darat), kata Elpi, keponakannya tiba-tiba terseret arus dan sempat berteriak meminta tolong. Teriakannya didengar warga sekitar yang lalu melaporkan kejadian itu ke polisi air. 

“Eril berteriak ‘help’, keluarga yang ada di pinggir berupaya menolong. Teriakan ‘help’ terdengar warga di pinggir sungai dan memberi tahu polisi. Di hilir, posisinya polisi sudah tahu (akan ke mana),” tutur Elpi. 

“Namun takdir Allah sudah ditetapkan, Eril terbawa arus sebelum berhasil naik ke daratan,” ungkapnya.

Komentar