JAKARTA — Hasil Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Tokoh Naisonal sepakat merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019. Ijtima juga merekomendasikan nama dua alternatif calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo yakni Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad.
“Untuk kepemimpinan nasional, peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan Letjen (Purn) Prabowo Subianto-Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad sebagai calon presiden dan cawapres untuk didaftarkan ke KPU,” ujar Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta, Ahad (29/7).
Yusuf mengungkap, dua rekomendasi nama yang disepakati tersebut merupakan saran yang diarahkan oleh Habib Rizieq Shihab. Yusuf sekaligus menegaskan, alasan Ijtima GNPF ulama tidak merekomendasikan Rizieq sebagai calon presiden.
“Kenapa nggak Habib Rizieq, nah ini bedanya ulama, Habib Rizieq itu yang mau calonkan dia sangat banyak tapi rekomendasi Habib Rizieq ke pasangan Pak Prabowo-Salim atau Prabowo dengan Ustad Abdul Shomad,” katanya.
Yusuf menyebut, rekomendasi tersebut akan disampaikan dalam waktu dekat ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, beserta partai-partai yang telah diajak komunikasi oleh GNPF ulama lainnya. “Insya Allah dalam satu dua hari ini akan disampaikan, biar bagaimana pun waktu sudah mendekati dibukanya pendaftaran paslon yaitu tanggal 4-10 Agustus,” ujar Yusuf.
Sebelumnya Ketua umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menghadiri Ijtima’ Ulama GNPF di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (27/7) menyatakan siap tidak diusung rakyat apabila hal itu diperlukan demi kepentingan rakyat Indonesia pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. “Tapi kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang lain yang lebih baik, saya pun siap mendukung kepentingan rakyat dan umat,” Kata Prabowo.
Kendati demikian, dirinya tetap mengaku siap menjadi alat umat dan alat rakyat Indonesia di pilpres 2019 mendatang. Ia juga berkomitmen untuk berjuang kepentingan rakyat Indonesia di tengah persoalan yang dihadapi Indonesia.
“Kita ingin berjuang untuk kepentingan bangsa, rakyat dan umat. Kita ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri. Dan kita tidak mau jadi antek asing. Itu tekad kita,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta Ijtima yang hadir.
Source: Republika
Komentar