Rosi: Honda dan Ducati Belajar dari Yamaha

TAVULLIA – Tim Movistar Yamaha mengalami periode terburuk selama keikutsertaannya di kejuaraan grand prix balap motor. Hingga seri 13, duo pembalap yakni Valentino Rossi dan Maverick Vinales belum juga mengakhiri peceklik kemenangannya.

Tim Yamaha diketahui telah menggunakan konfigurasi mesin empat inline sejak 2002. Mesin dengan 4 silinder segaris dengan keempat silindernya terpasang mendatar satu arah di dalam bak mesin.

Sementara pesaingnya yakni Honda dan Ducati sudah melakukan perubahan dengan memilih mesin V4. Pertanyaannya jika tim Garpu Tala beralih ke mesin V4, apakah Rossi dan Vinales bakal tampil kompetitif atau apakah mesin V4 lebih baik daripada mesin inline-four?

Sebagian besar insinyur MotoGP percaya bahwa V4 dan mesin four inline memiliki plus-minus. Tapi tak dipungkiri mesin four inline mungkin merupakan kelemahan terbesarnya, terutama mengingat aturan teknis MotoGP saat ini.

Poros engkol yang lebih panjang harus membuat motor lebih keras untuk berbelok. Meskipun Yamaha dan Suzuki memperbaiki masalah ini dengan memusatkan massa di pusat engkol dan sekitar silinder tengah. Namun masalah utama yang dihadapi sekarang adalah perangkat lunak kontrol MotoGP dan ban Michelin.

Perangkat lunak kontrol MotoGP dan ban Michelin membuatnya lebih rumit daripada sebelumnya. Terutama ketika membahas mengenai stabilitas pengereman, cengkeraman, pemutar, dan traksi. Apakah ini yang menyebabkan tim Yamaha runtuh sejak perubahan peraturan teknis pada 2016 lalu?

Singkat cerita, Rossi menganggap mungkin saatnya bagi Yamaha untuk membuat perubahan. “Kami harus mengatakan bahwa Ducati dan Honda belajar dari Yamaha, karena sudah tiga Yamaha, empat tahun yang lalu sangat lancar, dan Honda dan Ducati yang selalu menjerit, mereka lebih agresif. Sepertinya di tahun-tahun terakhir Ducati dan Honda membuat lebih seperti Yamaha,” tuturnya dikutip Sindonews dari Express, Selasa (18/9/2018).

“Honda dan Ducati menggunakan mesin V4, sedangkan kami masih four inline dan ini yang menjadi alasan terbesar mengapa tim Yamaha terlihat melempem,” pungkas Rossi.

Komentar