SYDNEY – Dari seperempat juta orang telah menandatangani petisi yang menuntut pembatalan pesta kembang api untuk menyambut tahun baru yang rutin diselenggarakan di Sydney, New South Wales, Australia, dan menganjurkan realokasi dana untuk upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan yang mengancam kota tersebut.
Petisi tersebut menyebutkan, setidaknya A$5,8 juta atau lebih dari Rp56 miliar dihabiskan untuk menyelenggarakan pesta kembang api di Sydney tahun lalu.
Namun, Wali Kota Sydney Clover Moore mengatakan pesta kembang api akan tetap dilaksanakan.
Moore mengungkapkan simpati yang terdalam bagi penanda tangan petisi, tetapi menyebut pesta kembang api telah direncanakan 15 bulan sebelumnya dan dana yang dialokasikan sudah terlanjur digunakan.
“Kami tidak dapat membatalkan pesta kembang api, dan kalau pun kami bisa, pembatalan tersebut hanya akan menimbulkan dampak yang kecil,” kata Moore di laman petisi seperti di lansir Okezone.
Warga Australia yang menandatangani petisi melalui Change.org mengatakan bahwa pesta kembang api akan tampak seperti “penghinaan”.
“Warga Australia di penjuru negeri membutuhkan uang untuk membangun kembali gedung sekolah dan rumah,” kata seorang warga. “Ini masalah prioritas dan ini merupakan saatnya kita menunjukkan bahwa kita peduli.”
Linda McCormick, yang memulai petisi, mengatakan banyak komunitas di Australia telah “membatalkan pesta kembang api dan akan merayakan pergantian tahun dengan cara lain”.
Dalam beberapa bulan belakangan ini, Australia tengah dilanda kebakaran semak dan hutan akibat peningkatan suhu dan kekeringan parah.
New South Wales merupakan negara bagian yang terdampak paling parah dengan setidaknya 100 titik api.
Sebagian besar Balmoral, kota di barat daya Sydney, telah hancur pada 22 Desember dan jalan-jalan utama di selatan kota tersebut telah ditutup. [***]
Komentar