PALU – Musibah gempa bumi, tsunami dan likuefaksi ini tidak hanya merusak bangunan, tetapi juga menimbulkan kesedihan dan trauma mendalam, untuk itu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memberikan penyembuhan psikis lewat trauma healing pasca bencana yang mempora-porandakan Pasigala sulawesi tengah, Selasa (30/10/2018) lalu.
Trauma healing ini dipandu langsung oleh pengurus PMII Cabang Palu, Komisariat Untad, IAIN Datokarama dan Unisa. Proses Trauma haling ini Tentunya Tidak Terlepas dari Pendampingan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Ketua Cabang Kota Palu Faisal Ashado menyatakan, proses pendampingan ke anak-anak ini sdah belangsung selama 2 hari dan peserta yang telah mengikuti trauma healing berjumlah 153 orang yang berasal dari SMP yang berada di Kota Palu.
“Setiap anak memiliki trauma psikis yang berbeda-beda, karena sebelum melakukan trauma healing kami melakukan penilaian kondisi psikis setiap anak. Dengan begitu trauma healing diberikan akan lebih efektif”, ujarnya.
Maryam selaku Ketua Kopri PMII Komisariat Untad juga mengatakan, satu dari kegiatan yang dilakukan relawan yaitu menghilangkan trauma di anak-anak, proses penghilangan trauma ini kami mulai dari adik-adik yang berasal dari SMPN 10 palu.
Pendampingan ini juga katanya, bukan cuma sekali, tapi akan dilakukan secara berangsur-angsur jadi ini sudah hari kedua dari trauma healing.
“Beberapa tahapan yang kita lakukan yang pertama itu perkenalan dengan adik adik, yang kedua itu bercerita Bagaimana pengalaman yang mereka pasca gempa sebelum dan sesudah gempa, dan yang terakhir menghilangkan trauma dengan cara bermain”, tambahnya. (Fahreza)
Komentar