Pertama, UAS dapat dikatakan sebagai representasi para pemilih yang selama ini belum menentukan pilihan. Akhirnya menjatuhkan pilihannya setelah betul-betul mendalami dan mencari tahu siapa yang terbaik di antara dua capres.
Menurutnya, pertemuan UAS dan Prabowo berpotensi menurunkan angka golput di Pilpres 2019. Mereka yang tadinya ragu untuk memilih atau belum punya pilihan akhirnya memutuskan ikut UAS.
“Ulama sekaliber UAS ini bukan tokoh biasa, kita ketahui beliau sangat jauh dari hiruk pikuk politik nasional. Kami melihat gamblangnya UAS dalam memberikan dukungan pada Prabowo seolah memberikan petunjuk pada masyarakat yang ragu untuk memilih atau belum menentukan pilihan. Ada sebuah pesan dahsyat ke masyarakat sebagai respon situasi kebangsaan di tengah gejolak seperti sekarang ini,” terang Jajat.
Perihal alasan UAS baru muncul sekarang, Jajat melihat hal itu bisa dimaknai sebagai sebuah sinyal bahwa masyarakat harus siaga. Karena dalam beberapa waktu belakangan terjadi semacam keresahan masyarakat soal banyaknya pihak yang mencoba menodai pesta demokrasi dengan melakukan kecurangan.
“Pertemuan ulama kharismatik tersebut adalah gelombang tsunami politik bagi capres petahana Joko Widodo,” ujarnya.
Terlebih, dalam sejumlah riset survei, elektabilitas petahana sudah tergerus di bawah Prabowo sebagai penantang.
Komentar