JAKARTA – Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono memastikan tak ada perubahan muka air laut yang signifikan pascagempa magnitudo 6,9 yang mengguncang perairan Banggai Kepuluan, Sulawesi Tengah. BMKG menyatakan peringatan tsunami yang sebelumnya disampaikan ke masyarakat telah berakhir.
Dari sejumlah pengamatan muka air laut di sejumlah daerah dan juga analisi tide gauge, kata Rahmat, warga dimungkinkan untuk kembali ke rumahnya masing-masing.
“Peringatan tsunami dinyatakan berakhir, warga bisa diimbau kembali ke rumah masing-masing,” ujar Triyono dalam wawancara via telepon dengan CNNIndonesia TV, Jumat (12/4) malam.
Menurutnya, pengamatan dilakukan kepada sejumlah daerah dan perairan, mulai dari Morowali, Banggai Selatan, hingga perairan Ambon.
Dalam akun twitternya, BMKG juga menyatakan peringatan tsunami pascagempa dinyatakan berakhir.
“#Peringatan dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa mag:6.9, tanggal: 12-Apr-19 18:40:49 WIB, dinyatakan telah berakhir#BMKG,“demikian cuitan akun BMKG.
Meski peringatan tsunami dinyatakan berakhir, Rahmat mengimbau warga tetap mewaspadai gempa susulan meski lebih kecil kekuatannya.
Sebelumnya diberitakan, gempa bumi mengguncang wilayah Baggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, Jumat (12/4) sekitar pukul 18.40 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,9. Gempa diperkirakan bisa memicu tsunami. BMKG mencatat pusat gempa berada 85 km barat daya Banggai Kepulauan. Gempa berlokasi 1.90 Lintang Selatan dan 122,54 Bujur Timur.
Sumber: CNN
Komentar