Palu– Pengurus Cabang Kota Palu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lantik pengurus Komisariat Universitas Tadulako dan Pengurus Rayon Se-Komisariat periode 2020-2021. Pelantikan ke – III ini sebagai wujud untuk melaksanakan tertib administrasi organisasi.
Giat tersebut dilaksanakan di aula politeknik dengan mengangkat tema “Rekontruksi Gerakan Kader Komisariat Universitas Tadulako dalam Mewudjukan Kader Progresif, Militan serta Solutif” serta dirangkaikan dengan penampilan seni. dihadiri, Dr. H. Awaluddin. SE., SH.,MH., dan Dr. Muhammad Nur Alamsyah, S.IP., M.Si. serta puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Ketua cabang pmii taslim pakaya dalam sambutannya mengatakan, melihat tema yang diangkat, kita bisa merefleksikan bahwa ada problem yang harus di jawab kader pmii. Sehingga, kata komitmen selalu menjadi landasan dasar ketika kita dalam menentukan tema.
“Problem ini harus bisa dijawab dengan menggunakan pendekatan materi paradigma dalam tubuh pmii. karena landasan inilah yang menjadi pola pikir dan cara bergerak kader-kader Pmii”, ujar Taslim, Sabtu,(13/03/2021).
Dikatakannya, bahwa kaderisasi harus terus bergerak dan jangan terjebak dengan isu perdebatan struktural karena hal tersebut akan mempengaruhi nilai-nilai paradigma pmii.
“Ada tiga poin yang harus menjadi landasan kita yaitu, membaca, menulis, dan praktik. Komitmen materi ini harus menjadi penentu arah gerakan Pmii khususnya di Universitas Tadulako (Untad)”, Jelas Taslim.
Taslim pakaya juga mengatakan solusi dari paradigma pmii dalam menjawab komitmen harus bernilai di mata masyarakat dan mahasiswa sehingga tujuan Pmii tercapai. Dengan melahirkan karya-karya, Pmii akan jauh lebih baik kedepannya tidak hanya menunjukan eksistensinya tapi juga harus bisa bersaing di segala sektor.
“Olehnya, Taslim berharap agar kader-kader menumbuhkan nilai-nilai kebermanfaatan di mata masyarakat dan mahasiswa karena ini sudah menjadi komitmen Pmii untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyebarluaskan Paham Ahlussunah wal jama’ah ( Aswaja) serta menjadi NKRI. (Indri/Ardi)
Komentar