Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) IMIP Morowali mersepon Pernyataan Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang atas Kecelakaan Kerja di PT. ITSS yang terjadi pada 13 Juni 2024.
SBIPE IMIP Morowali mengapresiasi atas perhatian yang diberikan terhadap Kecelakaan yang mengakibatkan dua orang pekerja mengalami luka serius itu.
“Kami mengapresiasi, rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan oleh PT. ITSS atas ledakan pada Desember 2023 lalu. Namun kami juga menyayangkan pernyataan tentang kejadian di PT. ITSS pada 13 Juni Lalu, seolah pak menteri mengetahui persis kronologis kejadian yang berbeda dengan temuan kami”, ujar Henry, Ketua SBIPE IMIP Morowali dalam keterangan tertulis, Senin 17 Juni 2024.
Pihaknya meminta, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartsasmita bersama timnya untuk segera melakukan investigasi atas kecelakaan kerja yang terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
“Kami akan dengan senang hati memfasilitasi penyelidikan menyeluruh atas kejadian tersebut, yang melibatkan semua pihak terkait, dan bertemu dengan Menteri dan tim untuk berbagi informasi yang kami ketahui. Ini sangat penting, mengingat permasalahan yang sedang dihadapi oleh para korban ledakan tungku pada bulan Desember 2023, yang kami dukung dalam upaya mereka mendapatkan akuntabilitas dari perusahaan”, katanya.
Sebelumnya Agus Gumiwang menyatakan kekecewaannya karena perusahaan gagal melaksanakan rekomendasi Kementerian Perindustrian sebelumnya pada Desember 2023. Dalam keterangannya yang dirilis pada Jumat, 14 Juni, Agus mengingatkan tim inspeksi Kementerian telah mengidentifikasi perbaikan kritis yang diperlukan. untuk mencegah ledakan fatal tersebut.
Perbaikan yang disarankan antara lain membuat peta risiko area tungku, lengkap dengan langkah mitigasi, serta memastikan perbaikan dilakukan sesuai standar operasional prosedur dan struktur tanggung jawab berjenjang. Kalibrasi rutin alat ukur suhu dan arus listrik juga disarankan.
Menanggapi kejadian tersebut, Agus meminta klarifikasi kepada PT IMIP, namun pihak perusahaan berhalangan hadir karena masih dalam proses penyelidikan. Untuk itu, Agus akan berkoordinasi dengan manajemen PT ITSS dan PT IMIP untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Langkah ini bertujuan untuk menegakkan standar ketat pada industri smelter yang berisiko tinggi.
“Jika diperlukan, kami akan melakukan inspeksi lapangan untuk menjamin kepatuhan terhadap standar tersebut,” tegas Agus seperti diberitakan Detikfinance.
Sementara, Manager Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan, bahwa kecelakaan yang terjadi di PT. ITSS (Indonesia Tsingshan Stainless Steel) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah bukanlah ledakan pada tungku smelter.
Dalam kecelakaan itu, dua karyawan PT ITSS salah satu Tenant di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dilarikan ke Klinik IMIP usai terkena uap panas ferronickel pada Kamis (13/6/2024) sekitar pukul 22.00 WITA. Kini, kondisi kedua korban dikabarkan membaik usai mendapatkan perawatan medis ketika di rujuk ke RSUD Bungku.
“Itu benar. Namun sekali lagi kami tegaskan bahwa itu terjadi bukan karena ledakan, melainkan semburan uap panas ketika karyawan melakukan pembersihan terak baja yang terdapat di lantai pabrik,” ungkapnya melalui keterangan tertulis Jumat, 14 Juni 2024.
Menurut Dedy, kejadian itu berawal ketika sejumlah karyawan sedang melakukan pembersihan lantai pabrik dari ceceran terak baja. Untuk mempermudah proses pembersihan, dilakukan pemotongan terak baja tersebut. Usai dipotong, tiba-tiba salah seorang karyawan menyiram air pada terak baja yang baru saja dipotong dengan maksud untuk mempercepat proses pendinginan. Akibatnya, terjadi semburan uap panas dan mengenai dua orang karyawan.
“Kedua karyawan yang terluka saat ini sudah mendapat perawatan di RSUD Bungku dan kondisi kedua korban dalam keadaan sadar. Saat ini, penanganan yang dilakukan oleh pihak tim Safety IMIP adalah melakukan investigasi kecelakaan kerja di tempat tersebut”, ujarnya.