PALU, Infopena.com – Belakangan ini masyarakat kota palu ramai dengan pemberitaan soal penemuan – penemuan bayi yang dibuang oleh orang tuanya di sembarang tempat, baik itu dalam keadaan hidup maupun telah meninggal dunia.
Berbagai alasan yang jadi pembenaran dari pelaku. Ada yang mengaku karena hasil hubungan terlarang, ada juga yang mengaku karena “bisikan halus” yang tak masuk akal.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Habib Ali bin Muhammad Aljufri, menegaskan, bahwa hal semacam itu merupakan suatu dosa yang sangat besar.
Kelak, kata Habib, Allah SWT akan menanyakan perihal bayi tersebut, mengapa kalian (si bayi) sampai dibunuh oleh orang tuanya. Jika alasannya adalah karna zina, bahwa itu adalah dosa yang luar biasa dahsyatnya disisi Allah.
“Karena ada manusia yang lahir tanpa dosa harus menanggung akibat dari kelakuan buruk orang tua yang tidak bertanggung jawab, bisa dikategorikan tidak menghargai rasa cinta yang sudah diberikan oleh Allah SWT,” tegas Habib Ali dikediamannya, Senin, (30/4).
Hal itu sendiri dikatakan Allah SWT dalam firmannya Q.S At Taqwir ayat 8-9 yang berbunyi ; “Wa-Idzaal Mawuudatu su-ilat (8) Biai-yin dzanbin qutilat (9).”
Yanga artinya adalah, apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya (8), karena dosa apakah dia dibunuh (9).
Olehnya, Habib berpesan, agar para orang tua selalu berperan serta bertanggung jawab mengingatkan anak – anak mereka akan hal – hal yang dibenci Allah SWT.
“Dan untuk para anak, jangan sampai melukai perasaan para orang tua yang sudah bersusah payah dalam membesarkanmu sejak kecil, apalagi membalasnya dengan cara mempermalukan orang tua, itu merupakan dosa yang sangat besar,” pesan salah satu Cucu Guru Tua itu.
Sabtu (28/04) malam lalu, seorang pengendara sepeda motor kembali menemukan bayi yang dibuang di kawasan eks STQ Jalan Soekarno-Hatta tepatnya depan Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulteng, Kecamatan Mantikulore.
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu dibuang dalam keadaan hidup, namun setelah dibawa ke RSU Undata, bayi tersebut meninggal dunia.
Menurut saksi mata, Nuramah (19), saat itu dia melihat sebuah dos yang diletakan diatas trotoar. Saat didekati, ternyata isinya adalah sesosok bayi.
Dia pun membawa bayi iru ke asramanya lalu bersam rekannya membawa ke RSUD Undata.
Sayangnya, walaupun sudah dilakukan pertolongan medis, namun nyawa bayi itu tidak terselamatkan.
Saksi pun sudah melapor ke Mapolsek Palu Timur. MAL/FLD
[related-content]
Komentar