SURABAYA – Korban bom bunuh diri yang terjadi serentak di tiga gereja di Surabaya bertambah lagi. Polda Jawa Timur merilis, total korban menjadi 18 orang.
“Di tempat kejadian perkara (TKP) yang pertama, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 7 orang, dan 2 di antaranya pelaku,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim di Surabaya, seperti dirilis Antara, Senin 14 Mei 2018.
Pada korban di TKP itu, Kapolri memberi perhatian pada anggota yang mengalami luka-luka yaitu Aiptu Junaedi dan Aiptu Nurhadi. Sedangkan di TKP Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, jumlah korban yang meninggal sebanyak 3 orang, semuanya adalah pelaku.
“Semua tidak ada masyarakat, itu ibu dan dua anaknya,” ucapnya.
Barung mengatakan, untuk korban Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno, sebelumnya berjumlah 3 orang, saat ini bertambah menjadi 8 orang.
“Tujuh masyarakat meninggal dunia dan 1 pelaku. Jadi ada 8 yang meninggal dunia,” ujarnya.
Perkembangan informasi kejadian bom di Mapolrestabes Surabaya, masih sama yakni 4 orang tewas diduga merupakan pelaku dan 10 orang mengalami luka-luka, 4 di antaranya anggota polisi.
Sebelumnya, lima ledakan beruntun terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, yakni pada Minggu 13 Mei 2018 bom bunuh diri di tiga gereja berbeda, yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di wilayah Ngagel, kemudian GKI Wonokromo Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Raya Arjuno.
Kemudian, Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB bom meledak di Rusunawa Blok B lantai 5 Kelurahan Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo, dan Senin pagi tadi bom meledak di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya. Source: Pikiranrakyat
[related-content]
Komentar