PALU – Ketua DPRD Sulteng, Hj. Nilam Sari Lawira meminta Gubernur Sulteng untuk menutup sementara Industri Morowali Indonesia Part (IMIP), berhubung meningkatnya jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) daerah industri itu.
“IMIP adalah kawasan Industri yang mempekerjakan puluhan ribu orang. Daerah ini, berpeluang dan berpotensi menjadi pusat transmisi,” kata ketua DPRD Sulteng, Sabtu (25/6/2020).
Menurutnya, sebelum terlambat tindakan pencegahan dan antisipasi harus segera dilakukan sebelum kematian massal terjadi di kawasan industri di Morowali itu.
“Kita tidak boleh berfikir menunggu dan melihat. Tetapi terus berinovasi dan bergerak cepat agar tidak terjadi dampak buruk yang fatal,” tegasnya.
Oleh karena itu, demi menciptakan pengendalian situasi secara terukur di Kabupaten Morowali, ketua DPRD Sulteng melihat beberapa hal penting untuk dilakukan:
1. Meminta Bupati Morowali untuk segera mengajukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) dan mengantisipasi dampak ikutan PSBB.
2. Meminta semua pihak di Kabupaten Morowali, terutama entitas bisnis seperti IMIP dan Perusahaan lainnya untuk membangun kerjasama penanggulangan COVID-19 bersama Pemerintah Kabupaten Morowali. Melawan Covid-19 tidak bisa hanya menyerahkan pada urusan Pemerintah Kabupaten saja tetapi semua komponen masyarakat harus turut serta mengambil peran.
2. Meminta Gubernur Sulawesi Tengah untuk segera menghentikan kegiatan operasional IMIP dan aktivitas konsentrrasi dalam jangka waktu PSBB karena terdapat ribuan orang di wilayah itu. Hal itu penting untuk mencegah penularan dan melakukan antisipasi sebelum situasi tidak bisa dikendalikan. Intinya kita tidak boleh menunggu jatuhnya ribuan korban jiwa baru sadar.
3. Meminta IMIP segera membangun rumah sakit skala regional untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. IMIP sebagai korporasi skala multinasional harus bisa turut serta memberi kontribusi membantu daerah dalam urusan kemanusiaan Covid-19.
“Kita berharap, IMIP dan para investor skala besar di Morowali bukan hanya datang mengeruk keuntungan semata. Tetapi juga ikut mengambil tanggung jawab besar dan memperhatikan aspek kemanusiaan,” ujarnya.
“Sekali lagi, melawan Covid-19 tidak bisa hanya mengharapkan pemerintah saja. Tetapi semua pihak harus turut mengambil peran dan tanggung jawab,” tutupnya.
Seperti diketahui, Pusat Data dan Informasi Bencana (Pusdatina) Provinsi Sulawesi Tengah kembali merilis data perkembangan Covid-19 per Sabtu, (25/4/2020) pukul 16.00 Wita.
Merujuk pada data tersebut, jumlah positif di Sulawesi Tengah bertambah lagi 4 kasus baru, 2 dari Morowali utara, 1 dari Palu dan satu dari Morowali. Sehingga, total menjadi 36 kasus. [***]
Komentar