POSO – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah, Irjen Polisi Drs. Syafril Nursal, SH.MH mengungkap peran dua anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang telah menyerahkan diri ke polisi. Dua DPO yang menyerahkan diri pada 16 Maret dan 17 Maret 2020, masing-masing berinisial FN dan UD.
Menurut Kapolda, dua DPO tersebut memiliki peran cukup signifikan. FN, kata dia merupakan satu di antaranya berperan mengantar orang-orang yang akan bergabung ke atas gunung.
Sedangkan UD juga begitu sebagai penghubung ke atas gunung dan penghubung dukungan logistik serta berperan merekrut orang-orang yang ada di bawah untuk bergabung dengan kelompoknya. Dua DPO yang menyerahkan diri kata Kapolda berumur di bawah 20 tahun.
“Pada 16 Maret sampai 17 Maret 2020, dua DPO yang berinisial FN dan UD, menyerahkan diri karena yang bersangkutan merasa tidak kuat, sebab kita mengepung dan kemudian ke dua DPO menyerahkan diri,” ujar Kapolda kepada sejumlah wartawan saat tiba di Bandara Sis Al-Jufri Palu dari Kabupaten Poso, Jumat (20/03/2020), pukul 16.30 Wita.
Dia menjelaskan, DPO yang berjumlah 10 orang. Tapi, ada ketambahan anggota baru yang masuk sebanyak 8 orang sehingga menjadi 18 orang. Namun 2 orang diantaranya telah menyerahkan diri. Saat ini DPO yang berada di atas gunung biru Poso sekitar 16 orang yang semuanya berasal dari Poso.
Kapolda Sulteng mengimbau, kepada seluruh DPO yang masih ada di gunung biru Poso untuk segera turun dan menyerahkan diri kepada kepolisian, agar kepolisian dapat mengakhiri Operasi Tinombala dengan baik.
“Sekarang yang ada di atas gunung itu berdasarkan analisa dan data-data yang kita miliki ada sekitar 16 orang,” lanjut Kapolda.
Kapolda juga menjelaskan, dalam Operasi Tinombala tidak hanya mengejar DPO yang ada di gunung, tetapi juga melakukan kegiatan pembinaan terhadap masyarakat di bawah.
“Saya juga mengimbau kepada masyarakat yang di bawah, untuk tidak terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang tidak benar itu dan doktrin-doktrin tidak benar pula yang kemudian merugikan kita semua,” tandasnya. [SultengNews]
Komentar